Kompoisisi Karawitan Dwi Gangsa

Dwi Gangsa berasal dari bahasa kawi, dwi berarti dua, sedangkan gangsaadalah gamelan. Komposisi Karawitan Dwi Gangsa menggunakan medium dua ensembel gamelan yaitu Gamelan Sekaten dan sebagian ricikan Gamelan Ageng antara lain gender barung, gender penerus, gambang, rebab, siter, suling, kemanak, tam...

Full description

Main Authors: ATMOJO, R. Bambang Sri, SUTRISNI
Format: Penelitian
Language: Indonesian
Published: Lembaga Penelitian ISI Yogyakarta 2013
Subjects:
Online Access: http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=17399
PINJAM
Summary: Dwi Gangsa berasal dari bahasa kawi, dwi berarti dua, sedangkan gangsaadalah gamelan. Komposisi Karawitan Dwi Gangsa menggunakan medium dua ensembel gamelan yaitu Gamelan Sekaten dan sebagian ricikan Gamelan Ageng antara lain gender barung, gender penerus, gambang, rebab, siter, suling, kemanak, tambur dan kenong japan. Dua ensembel gamelan yang berbeda fungsi dan karakter ini dipadukan menjadi satu untuk mengungkapkan rasa estetik musikal hasil penciptaan.Perpaduan antara kedua ensembel gamelan yang berlainan tersebut, salah satunya juga ditujukan sebagai sebuah media simbolik. Dimana di dalam penyimbolan tersebut terdapat pemaknaan tentang multikulturalisme, yakni bagaimana dua atau lebih hal yang berlainan mampu berbaur menjadi satu dan menciptakan sebuah komposisi yang harmonis dan dinamis. Pada akhirnya, melalui pesan tersebut karya ini dihadirkan untuk dinikmati semua khalayak masyarakat dengan membawa pesan akan pentingnya arti persatuan, kebersamaan, kemanunggalan dalam keplurallitasan Indonesia. Konsep manunggaling, telah diperluas konteksnya tidak hanya tentang bagaimana manusia menjadi satu dengan Tuhannya (Hablum Minallah) melainkan juga bagaimana manusia dapat bersatu dengan manusia-manusia lainnya (Hablum Minannas). Berdasarkan pada keinginan yang kuat untuk mewujudkan konsep ini, maka diciptakanlah Komposisi Karawitan Dwi Gangsa dengan tema karya manunggal.