Summary: |
Tari Maengket merupakan tarian yang berasal dari Minahasa. Tari ini sudah ada sejak rakyat Minahasa mengenal pertanian. Maengket merupakan paduan seni tari, musik, menyanyi, serta sastra yang terkandung dalam syair yang dilantunkan. Pada awalnya, tari Maengket hanya digelar pada saat-saat tertentu, yaitu pada saat panen padi. Namun, saat ini fungsi tari Maengket telah mengalami perubahan, mengikuti perkembangan zaman dan perubahan sosial budaya masyarakat yang ada. Tidak terkecuali di Kota Tomohon, salah satu kota yang terletak di Kabupaten Minahasa, tari Maengket yang ada juga mengalami perubahan fungsi. Dalam membedah permasalahan yang ada, peneliti menggunakan metodedeskriptif analisis, serta menggunakan pendekatan sosiologi. Berdasarkan hasil yang diperoleh, saat ini Tari Maengket terbagi menjadi empat fungsi. Fungsi yang pertama, yaitu sebagai sarana upacara/religi. Salah satu contohnya adalah tari Maengket masuk menjadi bagian dari tata liturgi ibadah gereja, yakni inkulturasi budaya Minahasa dalam Misa Inkulturasi. Fungsi yang kedua, yaitu sebagai sarana sosial. Adanya interaksi antar penari, penata, pemusik, penata busana dan rias, menjadikan tari Maengket sebagai salah sarana pergaulan yang baik. Fungsi yang ketiga, tari Maengket sebagai sarana hiburan. Di Tomohon, perkembangan pariwisatanya sangat pesat, sehingga Pemerintah mengajak masyarakat turut serta berpartisipasi untuk membuat suatu daya tarik bagi wisatawan. Tari Maengket merupakan salah satu kesenian yang sering kali ditemukan di berbagai acara di Tomohon. Fungsi yang keempat, yaitu sebagai sarana pendidikan. Tari Maengket saat ini masuk dan diajarkan di sekolah-sekolah, dengan tujuan mengajarkan dan mengenalkan kebudayaan yang ada, serta mengajarkan nilai dan norma yang erat kaitannya dengan sistem budaya masyarakatnya.Kata Kunci : Fungsi, Tari Maengket, Kota Tomohon
|