Perancangan Buku Infografis Going and Living Small
Saat ini, kafe merupakan tempat yang tidak hanya berfungsi sebagai tempat makan, melainkan juga sebagai tempat rekreasi sederhana. Sebuah kafe diharapkan mampu memberikan pengalaman ruang yang sesuai dengan karakteristik kafe tersebut. Kafe New Es Krim Tentrem sebagai salah satu kafe yang menyediaka...
Main Author: | PARANGGENI, R. Digas |
---|---|
Format: | Tugas Akhir |
Language: | Indonesian |
Published: |
Jur. Desain FSR ISI Yk.
2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=42028 |
id |
isilib-42028 |
---|---|
recordtype |
oai_dc |
spelling |
isilib-420282020-05-14T13:49:43Z Perancangan Buku Infografis Going and Living Small PARANGGENI, R. Digas Interior Kafe perancangan interior Jur. Desain FSR ISI Yk. 2020 id Tugas Akhir http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=42028 DI/Par/p/2020 Saat ini, kafe merupakan tempat yang tidak hanya berfungsi sebagai tempat makan, melainkan juga sebagai tempat rekreasi sederhana. Sebuah kafe diharapkan mampu memberikan pengalaman ruang yang sesuai dengan karakteristik kafe tersebut. Kafe New Es Krim Tentrem sebagai salah satu kafe yang menyediakan menu es krim legendaris banyak dikunjungi oleh wisatawan kuliner yang sedang berkunjung ke kota Solo. Kafe tersebut terletak di kawasan Ngarsopuro yang merupakan kawasan strategis karena menjadi pusat aktivitas dan kegiatan masyarakat kota Solo. Konsep interior yang dihadirkan oleh New Es Krim Tentrem tidak mencerminkan bahwa Es Krim Tentrem merupakan salah satu es krim legendaris di Indonesia, pengunjung tidak mendapatkan kesan yang berbeda dengan kafe umum yang lain. Susunan elemen interior serta dekorasi yang diterapkan pada ruang tidak terlihat adanya harmoni antar elemen, beberapa dekorasi terlihat seperti berdiri sendiri tanpa memperhatikan elemen interior yang lain di sekitarnya. Perancangan interior kafe New Es Krim Tentrem mengusung konsep “LegendaryArchitecture: Jengki”, yaitu konsep yang memberikan pengalaman ruang legendaris masa lalu kepada pengunjung melalui penerapan gaya Jengki dalam desain interior kafe. Karakter gaya Jengki sebagai gaya arsitektur yang lahir dan berkembang pada tahun 1950-an diterapkan dalam elemen interior dengan penyesuaian terhadap kaidah desain restoran. Karakter gaya Jengki berdasarkan bentuk, ditransformasi dalam bentuk-bentuk bidang yang diterapkan pada elemen pembentuk ruang. Sedangkan material yang mendominasi rumah bergaya Jengki diterapkan sebagai konsep material elemen pembentuk ruang. Karya perancangan ini menggunakan proses desain yang dikemukakan oleh John Chris Jones, yaitu proses desain yang terbagi pada dua tahap utama, yaitu analisis dan sintesis, dimana dua tahap ini kemudian dibagi menjadi beberapa tahap yang lebih spesifik. Yogyakarta xiv, 163 hal.: ilus.: lamp.; 30 cm NONE http://opac.isi.ac.id//images/default/image.png |
institution |
Institut Seni Indonesia Yogyakarta |
collection |
Perpustakaan Yogyakarta |
language |
Indonesian |
topic |
Interior Kafe perancangan interior NONE |
spellingShingle |
Interior Kafe perancangan interior NONE PARANGGENI, R. Digas Perancangan Buku Infografis Going and Living Small |
description |
Saat ini, kafe merupakan tempat yang tidak hanya berfungsi sebagai tempat makan, melainkan juga sebagai tempat rekreasi sederhana. Sebuah kafe diharapkan mampu memberikan pengalaman ruang yang sesuai dengan karakteristik kafe tersebut. Kafe New Es Krim Tentrem sebagai salah satu kafe yang menyediakan menu es krim legendaris banyak dikunjungi oleh wisatawan kuliner yang sedang berkunjung ke kota Solo. Kafe tersebut terletak di kawasan Ngarsopuro yang merupakan kawasan strategis karena menjadi pusat aktivitas dan kegiatan masyarakat kota Solo. Konsep interior yang dihadirkan oleh New Es Krim Tentrem tidak mencerminkan bahwa Es Krim Tentrem merupakan salah satu es krim legendaris di Indonesia, pengunjung tidak mendapatkan kesan yang berbeda dengan kafe umum yang lain. Susunan elemen interior serta dekorasi yang diterapkan pada ruang tidak terlihat adanya harmoni antar elemen, beberapa dekorasi terlihat seperti berdiri sendiri tanpa memperhatikan elemen interior yang lain di sekitarnya. Perancangan interior kafe New Es Krim Tentrem mengusung konsep “LegendaryArchitecture: Jengki”, yaitu konsep yang memberikan pengalaman ruang legendaris masa lalu kepada pengunjung melalui penerapan gaya Jengki dalam desain interior kafe. Karakter gaya Jengki sebagai gaya arsitektur yang lahir dan berkembang pada tahun 1950-an diterapkan dalam elemen interior dengan penyesuaian terhadap kaidah desain restoran. Karakter gaya Jengki berdasarkan bentuk, ditransformasi dalam bentuk-bentuk bidang yang diterapkan pada elemen pembentuk ruang. Sedangkan material yang mendominasi rumah bergaya Jengki diterapkan sebagai konsep material elemen pembentuk ruang. Karya perancangan ini menggunakan proses desain yang dikemukakan oleh John Chris Jones, yaitu proses desain yang terbagi pada dua tahap utama, yaitu analisis dan sintesis, dimana dua tahap ini kemudian dibagi menjadi beberapa tahap yang lebih spesifik. |
format |
Tugas Akhir |
author |
PARANGGENI, R. Digas |
author_sort |
PARANGGENI, R. Digas |
title |
Perancangan Buku Infografis Going and Living Small |
title_short |
Perancangan Buku Infografis Going and Living Small |
title_full |
Perancangan Buku Infografis Going and Living Small |
title_fullStr |
Perancangan Buku Infografis Going and Living Small |
title_full_unstemmed |
Perancangan Buku Infografis Going and Living Small |
title_sort |
perancangan buku infografis going and living small |
publisher |
Jur. Desain FSR ISI Yk. |
publishDate |
2020 |
url |
http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=42028 |
_version_ |
1709040855353917440 |
score |
14.79448 |