Summary: |
Masyarakat butuh prosedur dan proses guna mendapatkan apa yang disebut kebenaran fungsional. Polisi melacak dan menangkap tersangka berdasarkan kebenaran fungsional. Hakim menjalankan peradilan juga berdasarkan kebenaran fungsional. Pabrik-pabrik diatur, pajak dikumpulkan, hukum dibuat, guru-guru, para dosen mengajarkan sejarah, mengajarkan ideologi, mengajarkan agama pada anak-anak sekolah. Semua ini adalah kebenaran fungsional. Namun, apa yang dianggap kebenaran senantiasa bisa direvisi. Hakim bisa keliru. Pelajaran sejarah, ideologi, bisa salah. Bahkan hukum-hukum ilmu alam pun bisa direvisi. Bukan kebanaran dalam tataran filosofis, tetapi kebenaran dalam tataran fungsional. Orang butuh informasi lalu lintas agar bisa mengambil rute yang lancar
|