Summary: |
Abstrak
Pendidikan memiliki peran besar di dalam pembangunan bangsa, yang pada
hakekatnya wajib diberikan kepada semua peserta didik di semua jenjang pendidikan,
mulai dari TK, SD sampai ke Pendidikan Tinggi. Kualitas lembaga pendidikan yang baik
ditentukan oleh kinerja sumberdaya manusia (SDM) yang melaksanakan fungsi-fungsi
institusi tersebut. Berbagai program telah dilaksanakan oleh pemerintah, diantaranya
adalah Manajemen Berbasis Sekolah (MBS), yang memberikan peluang sebesar-besalnya
kepada kepala sekolah, guru, karyawan dan peserta didik untuk melakukan inovasi dan
improvisasi di sekolahnya, terkait dengan masalah kurikulum, pembelajaran, manajerial
dan sebagainya.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan MBS di MAN
Yogyakarta iII (Mayoga) yang sudah ditetapkan sebagai MAN Model. Setelah beberapa
tahun program berjalan akan dilakukan pengamatan apakah sudah terjadi perubahan ke
arah yang diharapkan, sehingga dapat dijadikan bahan pemikiran untuk kemajuan
pendidikan pada umumnya. Program tersebut diharapkan dapat pula mengubah pola
tradisional ke arah modern dan dapat menyebarluaskan kinerja profesional kepada
madrasah lainnya.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan analisis
kualitatif, yang dimaksudkan dapat memberikan gambaran yang lebih detail tentang suatu
gejala dan/atau fenomena. Metode ini juga dimaksudkan untuk menggambarkan
mekanisme dan proses yang berjalan, sehingga mendapatkan suatu pola. Sedangkan
pendekatan kualitatif ditujukan untuk menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas secara
alamiah, sehingga akan mendudukkan obyek penelitian dalam suatu konstruksi yang
menyeluruh. Dengan dernikian hasil yang diperoleh memberikan gambaran setiap
variabel yang digunakan dan sesuai dengan situasi di lapangan.
Sebagai hasil penelitian dapat disimpulkan, bahwa setelah melaksanakan MBS
maka dari segi outpul meskipun belum tergolong unggul apabila dilihat dari prestasi
akademik, namun terdapat peningkatan yang cukup signifikan pada individu siswa secara
umum, yaitu peningkatan yang melanjutkan ke PTN/PTS. Juga dapat dilihat dari jumlah
siswa yang memiliki prestasi di tingkat Kabupaten Slernan maupun Daerah Istirnewa
Yogyakarla. Pelaksanaan MBS di Mayoga disimpulkan telah berjalan dengan baik, ini
terlihat dari sistem manajerial yang mengatur berbagai bidang (kurikulum, pengajaran,
kependidikan, kesiswaan, keuangan dsb). Tersedianya sarana, prasarana dan fasilitas yang
memadai dengan adanya program MBS sangat membantu proses belajar-mengajar. Juga
terlihat bahwa Mayoga telah membuktikan dirinya sebagai lembaga pendidikan yang
berkualitas dan memperlihatkan proses pembelajaran yang komprehensif serta mampu
menyebarluaskan kinerja profesional untuk pengelolaan madrasah sejenis (negeri maupun
swasta). Terakhir perpaduan inovasi kurikulum di Mayoga yang mengakornodasi muatan
keagamaan dengan keterampilan, penalaran dan muatan lokal telah memberi nilai
tersendiri bagi lembaga pendidikan ini.
Kata kunci : implementasi, MBS (Manajemen Berbasis Sekolah
|