Efek larvasida ekstrak ethanol buah ciplukan terhadap larva culex sp.
Nyamuk Culex sp merupakan vektor utama penyakin filariasis di daerah perkotaan. Pengendalian vektor yang ramah lingkungan diperlukan untuk menekan pertumbuhan vektor. Tanaman herbal ciplukan (Physalis angulata) merupakan salah satu tanaman alam yang didapatkan di Indonesia. Pada penelitian sebelumny...
Main Author: | Muhammad Mirdza |
---|---|
Format: | Skripsi S1 |
Language: | Bahasa Indonesia |
Published: |
FKU 13 UMY 054
2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://oaipmh-jogjalib.umy.ac.idkatalog.php?opo=lihatDetilKatalog&id=30699 |
id |
oai:lib.umy.ac.id:30699 |
---|---|
recordtype |
oai_dc |
spelling |
oai:lib.umy.ac.id:306992021-06-16T13:03:30ZEfek larvasida ekstrak ethanol buah ciplukan terhadap larva culex sp.Muhammad MirdzaSkripsi Ethanol Buah Ciplukan Larva culex spNyamuk Culex sp merupakan vektor utama penyakin filariasis di daerah perkotaan. Pengendalian vektor yang ramah lingkungan diperlukan untuk menekan pertumbuhan vektor. Tanaman herbal ciplukan (Physalis angulata) merupakan salah satu tanaman alam yang didapatkan di Indonesia. Pada penelitian sebelumnya hasil pengujian ekstrak daun ciplukan (Physalis angulata) terhadap larva Culex quinquefasicatus diketahui memiliki sifat toksik dengan nilai LC50 sebesar 51.8802 mg/l. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek larvasida ekstrak ethanol buah ciplukan (Physalis angulata) terhadap larva Culex sp dengan menentukan kadar yang menyebabkan 50% larva mati (LC50), (LC90) dan (LC95). Metode yang digunakan adalah eksperimental laboratorium dengan rancangan post-test only control group design. Tanaman ciplukan (Physalis angulata) diekstraksi dengan cara maserasi menggunakan ekstrak ethanol 96%. Larva Culex sp diperlakukan dengan ekstrak ethanol 96% buah ciplukan dengan kadar 10%, 5%, 2%, 1%, 0.5%, 0.3%. 0.1% selama 24jam. Sebagai kontrol positif digunakan bubuk abate dengan dosis 1g/10L air. Efek larvasida diketahui dengan menghitung jumlah larva yang mati dan menggunakan analisis probit untuk mengolah data. Pada konsentrasi 1.258% mortalitas larva Culex Sp mencapai 50% (LC50), sedangkan pada konsentrasi 2.141% mortalitas mencapai 90% (LC90) dan pada konsentrasi 2.489% mortalitas mencapai 95% (LC95). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak ethanol 96% buah ciplukan (Physalis angulata) mempunyai efek larvasida terhadap nyamuk Culex sp dan terjadi peningkatan mortalitas larva seiring kenaikan konsentrasi.FKU 13 UMY 0542013Skripsi S139 hlmSKR FKIK 54Bahasa Indonesiahttp://oaipmh-jogjalib.umy.ac.idkatalog.php?opo=lihatDetilKatalog&id=30699 |
institution |
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta |
collection |
Perpustakaan Yogyakarta |
language |
Bahasa Indonesia |
topic |
Skripsi Ethanol Buah Ciplukan Larva culex sp |
spellingShingle |
Skripsi Ethanol Buah Ciplukan Larva culex sp Muhammad Mirdza Efek larvasida ekstrak ethanol buah ciplukan terhadap larva culex sp. |
description |
Nyamuk Culex sp merupakan vektor utama penyakin filariasis di daerah perkotaan. Pengendalian vektor yang ramah lingkungan diperlukan untuk menekan pertumbuhan vektor. Tanaman herbal ciplukan (Physalis angulata) merupakan salah satu tanaman alam yang didapatkan di Indonesia. Pada penelitian sebelumnya hasil pengujian ekstrak daun ciplukan (Physalis angulata) terhadap larva Culex quinquefasicatus diketahui memiliki sifat toksik dengan nilai LC50 sebesar 51.8802 mg/l.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek larvasida ekstrak ethanol buah ciplukan (Physalis angulata) terhadap larva Culex sp dengan menentukan kadar yang menyebabkan 50% larva mati (LC50), (LC90) dan (LC95).
Metode yang digunakan adalah eksperimental laboratorium dengan rancangan post-test only control group design. Tanaman ciplukan (Physalis angulata) diekstraksi dengan cara maserasi menggunakan ekstrak ethanol 96%. Larva Culex sp diperlakukan dengan ekstrak ethanol 96% buah ciplukan dengan kadar 10%, 5%, 2%, 1%, 0.5%, 0.3%. 0.1% selama 24jam. Sebagai kontrol positif digunakan bubuk abate dengan dosis 1g/10L air. Efek larvasida diketahui dengan menghitung jumlah larva yang mati dan menggunakan analisis probit untuk mengolah data.
Pada konsentrasi 1.258% mortalitas larva Culex Sp mencapai 50% (LC50), sedangkan pada konsentrasi 2.141% mortalitas mencapai 90% (LC90) dan pada konsentrasi 2.489% mortalitas mencapai 95% (LC95). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak ethanol 96% buah ciplukan (Physalis angulata) mempunyai efek larvasida terhadap nyamuk Culex sp dan terjadi peningkatan mortalitas larva seiring kenaikan konsentrasi. |
format |
Skripsi S1 |
author |
Muhammad Mirdza |
author_sort |
Muhammad Mirdza |
title |
Efek larvasida ekstrak ethanol buah ciplukan terhadap larva culex sp. |
title_short |
Efek larvasida ekstrak ethanol buah ciplukan terhadap larva culex sp. |
title_full |
Efek larvasida ekstrak ethanol buah ciplukan terhadap larva culex sp. |
title_fullStr |
Efek larvasida ekstrak ethanol buah ciplukan terhadap larva culex sp. |
title_full_unstemmed |
Efek larvasida ekstrak ethanol buah ciplukan terhadap larva culex sp. |
title_sort |
efek larvasida ekstrak ethanol buah ciplukan terhadap larva culex sp. |
physical |
39 hlm |
publisher |
FKU 13 UMY 054 |
publishDate |
2013 |
url |
http://oaipmh-jogjalib.umy.ac.idkatalog.php?opo=lihatDetilKatalog&id=30699 |
isbn |
SKR FKIK 54 |
_version_ |
1702743920370253824 |
score |
14.79448 |