Summary: |
Abstrak
Penelitian ini berawal dari rasa tertarik penulis untuk mengetahui secara
dalam perihal Pondok Pesantren Suryalaya dengan Pondok Remaja Inabah-nya
yang berhasil menangani banyak korban pecandu NAPZA dan kenakalan remaja
yang diterapkan selama bertahun-tahun yakni sejak tahun 1970'an. Pada akhirnya
diakui oleh dunia nasional dan internasional. Hal ini suatu prestasi besar, yang
mana Pondok Pesantren Suryalaya dengan Pondok Remaja Inabah-nya dengan
metode ibadah TQN dalam penyembuhannya tidak meninggalkan pendekatan
pendidikan kasih sayang kepada para korban pecandu NAPZA'
Penelitian ini merupakan penelitian research (lapangan) yang lokasinya
di Pondok Remaja hnbah XV Putra Pondok Pesantren Suryalaya. Subjek
penelitian adalah para abibah (sebutan untuk anak bina) yang diambil l0 anak
bina yang mewakili; 3 anak bina yang ragu, 4 anak bina yang tulus ikhlas dan 3
anak bina yang terpaksa atau dipaksa pada saat awal kedatangannya di Pondok
Remaja Inabah XV Putra. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa
observasi partisipan, wawancara mendalam dan dokumen.
Hasil dari penelitian adalah: bahwa penanganan yang dikhususkan pada
bidang penyembuhan yang di dalamnya memuat perawatan dan pembinaan
terhadap korban remaja pecandu NAPZA dibagi menjadi 3 tahap yakni tahap pra
penyembuhan, tahap penyembuhan dan tahap pasca penyembuhan. Tahap pra
penyembuhan merupakan tahap pengidentifikasian atas penyakit mental calon
unai. bina. Tahap penyembuhan merupakan tahap penerapan metode ibadah
Tarekat QAdiriyyah Naqsabandiyyah dengan menggunakan pendekatan kasih
sayang. Tahap ketiga tahap pasca penyembuhan yakni tahap evaluasi, monitoring
dan pengawasan kepada anak bina yang sudah dinyatakan sembuh mental,
spiritual dan fisikal.
Perihal peranan pendidikan kasih sayang sangat besar dalam
penyembuhan bagi para anak bina. Tipe kasih sayang yang digunakan adalah
mendidik anak bina dengan personal adjusment yakni menjurus pada hal-hal
ringan yang menjadikan anak bina merasa dimanusiawikan. Selainnya juga
mendidik anak bina dengan prososial yang mengarah pada ajakan dengan
merangkul langsung untuk berbuat baik dengan tetap menghargai mereka.
Sedangkan efektifitas dari peranan pendidikan kasih sayang ini sangat terasa bagi
para anak bina. Para anak bina menyatakan sangat terbantu menuju kesembuhan
diri dengan pendekatan pendidikan kasih sayang. Menurut mereka pendidikan
kasih sayang menjadikan mereka lebih percaya diri, damai dalam hati dan
bersikap, dewasa dalam berpikir, dan husnudzan atas takdir illahi.
Kata kunci: TQN, Pendidikan kasih sayang, NAPZA, Pondok Remaja Inabah
Pondok Pesantren Suryalaya
|