Pemilihan Umum dan Perilaku Pemilih: suatu studi kasus tentang perilaku pemilih di Kotamadya Yogyakarta dan Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah pada pemilihan umum 1971-1987

INTISARI Studi empirik tentang perilaku pemilih dalam pemilihan umum di Indonesia selain masih langka, menarik untuk dikaji karena: di satu pihak meskipun budaya masyarakat masih feodalistik, kemajuan sosial-ekonomi d.ua dasawarsa terakhir ini memberikan peluang proses demokratisasi politik; d...

Full description

Main Author: Joseph Kristiadi
Format: Disertasi S3
Language: Bahasa Indonesia
Published: Universitas Gadjah Mada 1987
Subjects:
Online Access: http://oaipmh-jogjalib.umy.ac.idkatalog.php?opo=lihatDetilKatalog&id=32923
PINJAM
Summary: INTISARI Studi empirik tentang perilaku pemilih dalam pemilihan umum di Indonesia selain masih langka, menarik untuk dikaji karena: di satu pihak meskipun budaya masyarakat masih feodalistik, kemajuan sosial-ekonomi d.ua dasawarsa terakhir ini memberikan peluang proses demokratisasi politik; di lain pihak dominasi partai politik tertentu (Golkar) menyebabkan pemilihan umum selama era Ord.e Baru nampak tidak konrpetitif . Bertitik tolak d.ari dua kecenderungan ini, masalah pokok yang dibahas adalah: pertama, variabel-variabel apakah yang mempengaruhi seseorang mendukung dan kemud.ian memitih partai politik tertentu dalam pernilul kedua, variabel apakah yang pating berpengaruh terhadap seseorang memberikan suaranya dalam pemilihan umum- Mengacu hasil-hasil studi tentang voting dalam pemilj-han umum yang dilakukan baik oleh para sarjana Barat dan sarjana Indonesia, studi ini menilih empat variabel bebas, sebagai variabel penjelas yaitu panutan, identifikasi kepartaian, struktur,sosial dan media massa. Senentara itu daerah penelitian dipilih Kecamatan Kraton (DIY) dan Desa Si-galuh (Propinsi Jawa Tengah) dengan pertinrbangan daerah-daerah tersebut dapat menggambarkan populasi dan ruang: lingkup penelitian. xxl-x setelah melakukan pengujian hubungan antar variabel d.engan analisa regresi berqanda, chi kwadrat, tau beta d.an lain-lain, stUdi ini menarik beberapa kesimpulan. Pertama, meskipun selama dua dasawarsa terakhir ini terjadi perubahan sosial-ekonomi yang cepat, interaksi sosial antara pinpinan dan anggota masyarakat masih paternalistis. Interaksi tersebut mempengaruhi perilaku penilih d.alam mendukung dan nremilih partai tertentu d.alam pemilu. Diantara para pimpinan masyarakat, birokrat adalah tokoh panutan yang paling berpengaruh dibandingkan dengan tokoh-tokoh masyarakat lainnya seperti tokoh agama, pimpinan adat (tradisional) dan sebagainya. Kedua, identifikasi kepartaian masyarakat cenderungi mengikuti id.entifikasi kepartaian tokoh panutannya. Implikasinya, dukungan dan preferensi politik seseorang: terhadap partai politik tertentu dalanr pemilu dipengaruhi ol-eh persepsj- responden tentang identifikasi kepartaian tokoh panutannya. Ketiqa, struktur sosial dan media massa tidak menpunyai pengaruh langsung terhadap perilaku menrilih seseorang. oleh karena itu, panutan dan identifikasi kepartaian adalah variabel-variabel yang berpengaruh terhadap perilaku nenilih seseorang. Kesimpulan ini diperjelas secara lebih terperinci dengan analisa regresi berganda sebagai berikut. Di kota, kontribusi relatif variabel panutan paling besar
Physical Description: 772 hlm
ISBN: Dis LL 6