Summary: |
INTISARI
Studi empirik tentang perilaku pemilih dalam pemilihan
umum di Indonesia selain masih langka, menarik
untuk dikaji karena: di satu pihak meskipun budaya
masyarakat masih feodalistik, kemajuan sosial-ekonomi
d.ua dasawarsa terakhir ini memberikan peluang proses
demokratisasi politik; di lain pihak dominasi partai
politik tertentu (Golkar) menyebabkan pemilihan umum
selama era Ord.e Baru nampak tidak konrpetitif . Bertitik
tolak d.ari dua kecenderungan ini, masalah pokok yang
dibahas adalah: pertama, variabel-variabel apakah yang
mempengaruhi seseorang mendukung dan kemud.ian memitih
partai politik tertentu dalam pernilul kedua, variabel
apakah yang pating berpengaruh terhadap seseorang memberikan
suaranya dalam pemilihan umum-
Mengacu hasil-hasil studi tentang voting dalam
pemilj-han umum yang dilakukan baik oleh para sarjana
Barat dan sarjana Indonesia, studi ini menilih empat
variabel bebas, sebagai variabel penjelas yaitu panutan,
identifikasi kepartaian, struktur,sosial dan media
massa. Senentara itu daerah penelitian dipilih Kecamatan
Kraton (DIY) dan Desa Si-galuh (Propinsi Jawa Tengah)
dengan pertinrbangan daerah-daerah tersebut dapat menggambarkan
populasi dan ruang: lingkup penelitian.
xxl-x
setelah melakukan pengujian hubungan antar variabel
d.engan analisa regresi berqanda, chi kwadrat, tau beta
d.an lain-lain, stUdi ini menarik beberapa kesimpulan.
Pertama, meskipun selama dua dasawarsa terakhir ini
terjadi perubahan sosial-ekonomi yang cepat, interaksi
sosial antara pinpinan dan anggota masyarakat masih
paternalistis. Interaksi tersebut mempengaruhi perilaku
penilih d.alam mendukung dan nremilih partai tertentu
d.alam pemilu. Diantara para pimpinan masyarakat, birokrat
adalah tokoh panutan yang paling berpengaruh dibandingkan
dengan tokoh-tokoh masyarakat lainnya seperti
tokoh agama, pimpinan adat (tradisional) dan sebagainya.
Kedua, identifikasi kepartaian masyarakat cenderungi
mengikuti id.entifikasi kepartaian tokoh panutannya.
Implikasinya, dukungan dan preferensi politik seseorang:
terhadap partai politik tertentu dalanr pemilu dipengaruhi
ol-eh persepsj- responden tentang identifikasi kepartaian
tokoh panutannya. Ketiqa, struktur sosial dan
media massa tidak menpunyai pengaruh langsung terhadap
perilaku menrilih seseorang. oleh karena itu, panutan dan
identifikasi kepartaian adalah variabel-variabel yang
berpengaruh terhadap perilaku nenilih seseorang. Kesimpulan
ini diperjelas secara lebih terperinci dengan
analisa regresi berganda sebagai berikut. Di kota,
kontribusi relatif variabel panutan paling besar
|