Summary: |
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan memberikan bukti empiris pengaruh mekanisme corporate governance dan ukuran perusahaan terhadap tingkat kepatuhan pengungkapan wajib IFRS. Mekanisme corporate governance diproksikan dengan kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, jumlah rapat dewan komisaris, jumlah rapat komite audit, proporsi dewan komisaris, dan proporsi dewan komisaris independen. Cheklist Bapepam-LK digunakan untuk menghitung tingkat kepatuhan pengungkapan wajib IFRS.
Penelitian ini menggunakan data sekunder yang berasal dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD) dan laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011-2012. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dan didapat sampel 50 perusahaan. Metode analisis dari penelitian ini menggunakan regresi berganda dengan program SPSS 15.0.
Hasil Penelitian ini mengindikasikan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh positif terhadap tingkat kepatuhan pengungkapan wajib IFRS. Sedangkan kepemilikan manajerial, jumlah rapat dewan komisaris, jumlah rapat komite audit, proporsi dewan komisaris, proporsi dewan komisaris independen, dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap tingkat kepatuhan pengungkapan wajib IFRS.
Kata Kunci: kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, jumlah rapat dewan komisaris, jumlah rapat komite audit, proporsi dewan komisaris, proporsi dewan komisaris independen, ukuran perusahaan, tingkat kepatuhan pengungkapan wajib IFRS.
|