Summary: |
INTISARI
Latar belakang :Tindakan kateterisasi jantung dapat menimbulkan kecemasan,
kecemasan dapat diturunkan menggunakan psikoedukasi maupun guided
imagery. Psikoedukasi adalah sebuah terapi modalitas yang disampaikan oleh
professional, mengintegrasikan dan mensinergikan antara psikoterapi dan
edukasi. guided imagery, yaitu proses yang menggunakan kekuatan pikiran
mengarahkan tubuh untuk menyembuhkan diri memelihara kesehatan/ relaksasi
melalui komunikasi dalam tubuh melibatkan semua indera.
Tujuan : Menganalisis efektivitas terapi psikoedukasi dan guided imagery
terhadap kecemasan pasien pre kateterisasi jantung di RSUp Dr. sarajito
Yogyakarta.
Metode: Desain penelitian true experiment men*ganakan pre ond post test with
conlrol group design. Jumlah sampel 35 responden. Penilaian kecemasan dengan
Hamilton Awiety Scale (ITARS), analisa data dengan uji statistik wilcoxon
kruskal Wallis dan mararw hitney.
Hasil: hasil uji statistik Wilcoxon menunjukkan P<0.05 sehingga psikoedukasi
dan guided imagery masing-masing secara signifikan dapat menurun kecemasan
pasien pre kateterisasi jantung, kemudian dilakukan perbandingan masing-masing
variabel ditambah dengan protap rumah sakit sebagai control dengan uji Kruskai-
Wallis Tes hasil F0.05 (0,27s) dan lanjutkan uji mann-whitney tes untuk melihat
perbandingan penurunan dua variabel dengan masing-masing b0.05, dengan
demikian tidak ada perbedaan penurunan kecemasan pada 3 intervensi, akan tetapi
guided imagery dapatmenurunkan lebih baik, yaitu 3 tingkat dibawahnya.
Kesimpulan: Terapi psikoedukasi dan guided imagery efektif dalam menurunkan
kecemasan pasien prekateterisasi jantung tidak ada perbedaan penurunan
kecemasan setelah terapi psikoedukasi, guided imagery dan protap rumah sakit
(sebagai konhol), akan tetapi guided imagery lebih baik dalam menurunkan
kecemasan pasien prekateterisasi jantung.
Kata Kunci: guided imagery dan psikoedukasi, kecemasan, prekateterisasi
jantung.
xlil
|