Korelasi hasil uji Skin Prick Test dengan hasil pemeriksaan Kadar Interleukin 4 (IL-4) pada penderita Rinitis Alergi.

Rinitis alergi adalah kelainan pada hidung dengan gejala bersin-bersin, keluar ingus (rhinorrhea) yang encer dan banyak, rasa gatal dan tersumbat. Diagnosis rinitis alergi dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, skin prick test, pemeriksaan IgE total. Pada pemeriksaan skin prick t...

Full description

Main Author: Yesi Novia Ambarani
Format: Skripsi S1
Language: Bahasa Indonesia
Published: FKU 13 UMY 425 2013
Subjects:
Online Access: http://oaipmh-jogjalib.umy.ac.idkatalog.php?opo=lihatDetilKatalog&id=36896
PINJAM
Summary: Rinitis alergi adalah kelainan pada hidung dengan gejala bersin-bersin, keluar ingus (rhinorrhea) yang encer dan banyak, rasa gatal dan tersumbat. Diagnosis rinitis alergi dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, skin prick test, pemeriksaan IgE total. Pada pemeriksaan skin prick test, individu yang telah tersensitisasi oleh alergen tertentu, pemberian sejumlah kecil alergen cair yang ditusukkan dengan jarum pada epidermis superfisial fleksor volar lengan bawah, atau punggung atas, akan menyebabkan kontak antara alergen dengan IgE spesifik yang terikat dengan permukaan sel mast kulit. Sebagai faktor yg memicu perkembangan dan diferensiasi sel B, IL-4 akan menghasilkan IgE spesifik yang terikat dgn permukaan sel mast kulit. jika sel mast mengandung IgE terhadap alergen yang diaplikasikan, maka sel mast tersebut akan mengalami degranulasi dan melepas mediator-mediator termasuk histamin, yang menyebabkan reaksi imun tipe I berupa reaksi bengkak kemerahan pada kulit tersebut. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Subyek penelitian adalah mahasiswa FKIK UMY sebanyak 36 orang yang memenuhi kriteria inklusi dan eklusi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2012 – Juni 2013 dengan mengumpulkan kuesioner manifestasi klinik rinitis alergi. Pemeriksaan skin prick test dengan mengujikan sepuluh jenis alergen yakni debu rumah, kapuk, bulu ayam, udang, tongkol, kuning telur ayam, putih telur ayam, kacang tanah, teh, dan coklat. Pemeriksaan Interleukin-4 (IL-4) ini dengan menggunakan alat ELISA. Penelitian menunjukan terdapat korelasi hasil pemeriksaan uji skin prick test dengan kadar IL-4 pada penderita rinitis alergi berdasarkan uji Spearman P 0,046 (P<0,05) dengan arah korelasi yang positif kekuatan korealasi yang lemah 0,335 (0,20-0,399). Alergen terbanyak pada penderita rinitis alergi di FKIK adalah debu rumah dengan 36,1%. Kata kunci : Interleukin-4, Rinitis alergi, Skin prick tes
Physical Description: 49 hal
ISBN: SKR FKIK 425