Summary: |
Sindrom mata kering adalah gangguan dari film air mata preokular yang
menghasilkan kerusakan pada permukaan mata dan berhubungan dengan gejala
ketidaknyamanan okular. Mata kering ditandai oleh ketidakstabilan dari film air mata
yang dapat disebabkan oleh jumlah cukup dari produksi air mata atau karena
rendahnya kualitas film air mata, yang menghasilkan peningkatan penguapan air
mata.
Gejala – gejala dari sindrom mata kering adalah mata terasa kering, terbakar,
berpasir, berair, gatal, sakit/perih, kabur serta kemerahan. Faktor resiko yang dapat
memperparah kejadian sindrom mata kering adalah penggunaan obat sistemik seperti
analgesik, antihistamin, antihipertensi, NSAID dan antidiabetik. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penggunaan obat
sistemik dalam jangka panjang terhadap sindrom mata kering.
Penelitian bersifat observasional analitik dengan pendekatan cross sectional.
Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling yaitu seluruh subjek yang
memenuhi kriteria ditetapkan sebagai sampel. Masing-masing 31 responden dari
RSUD Yogyakarta dan Asri Medical Center serta 31 responden lainnya dari
masyarakat sekitar kampus UMY.
Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji Mann Whitney dengan nilai
signifikan p = 0,000 yang menunjukkan ada pengaruh penggunaan obat sistemik
dalam jangka panjang terhadap sindrom mata kering (dry eye) dan hasil distribusinya
didapatkan 56,5 % yang mengalami sindrom mata kering (dry eye) akibat
penggunaan obat sistemik dalam jangka panjang.
Kata kunci : sindrom mata kering, obat sistemik, kontrol
|