Summary: |
Sindrom mata kering adalah ketidakstabilan dari film air mata yang dapat disebabkan oleh berkurangnya jumlah dari produksi air mata atau karena rendahnya kualitas film air mata, sehingga menyebabkanterjadinya peningkatan penguapan air mata yang ditandai dengan mata terasa gatal, kering, perih, berair, kabur, kemerahan serta mata terasa terbakar. Faktor resiko yang dapat menyebabkan terjadinya sindrom mata kering adalah penggunaan obat topikal mata seperti golongan beta bloker, kolinergik, prostaglandin, adrenergik, antiviral, miotik dan dekongestan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penggunaan obat topikal mata dalam jangka panjang terhadap sindrom mata kering (dry eye). Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling yaitu seluruh subjek yang memenuhi kriteria ditetapkan sebagai sampel. Masing-masing 31 responden dari pasien RSUD. Yogyakarta dan Asri Medical Center serta 31 responden lainnya dari masyarakat sekitar UMY. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji Mann Whitney. Hasil dari penelitian ini didapatkan nilai signifikan p = 0,000 (p<0,05) yang menunjukkan adapengaruh penggunaan obat topikal mata dalam jangka panjang terhadap sindrom mata kering (dry eye) dan hasil distribusinya didapatkan 64,5% yang mengalami sindrom mata kering (dry eye) akibat penggunaan obat topikal mata dalam jangka panjang. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu ada pengaruh yang bermakna pada pemakaian obat topikal mata dalam jangka panjang terhadap sindrom mata kering (dry eye). Kata kunci :sindrom mata kering, obat topikal mata, kontrol
|