PERAN ACEH MONITORING MISSION (AMM) PASCA PENANDATANGANAN NOTA KESEPAKATAN (MoU) HELSINKI DALAM PERDAMAIAN DI ACEH
ABSTRAKSI Dalam catatan sejarah, Aceh dapat dikatakan sebagai daerah yang tidak pernah lepas dari konflik. Pasca kemerdekaan Indonesia, konflik antara Aceh dan Pemerintah Pusat pertama kali terjadi pada saat gerakan Darul Islam (DI/TII) pimpinan Tengku Daud Beureuh diproklamirkan pada 1953. Namun...
Main Author: | Retna Putu Hastri |
---|---|
Format: | Skripsi S1 |
Language: | Bahasa Indonesia |
Published: |
2009
|
Online Access: |
http://oaipmh-jogjalib.umy.ac.idkatalog.php?opo=lihatDetilKatalog&id=40338 |
Summary: |
ABSTRAKSI
Dalam catatan sejarah, Aceh dapat dikatakan sebagai daerah yang tidak pernah lepas dari konflik. Pasca kemerdekaan Indonesia, konflik antara Aceh dan Pemerintah Pusat pertama kali terjadi pada saat gerakan Darul Islam (DI/TII) pimpinan Tengku Daud Beureuh diproklamirkan pada 1953. Namun hal ini dapat diredakan. Aceh kembali bergejolak saat Hasan Tiro memproklamirkan kemerdekaan Aceh pada 1976. Gerakan pemisahan diri ini dibawah bendera Acheh Sumatra National Liberation Front (ASNLF) |
---|