Summary: |
Latar Belakang:Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan penyebab utama kematian pada Diabetes Melitus (DM) tipe 2 sebesar 80%. Angka kematian akibat PJK pada penderita DM tipe 2 dapat meningkat 2 sampai 4 kali lebih banyak dibandingkan dengan yang non-diabetes karena proses perkembangan lesi aterosklerosis lebih cepat. Rasio indeks aterogenik (rasio TG/HDL) dapat digunakan sebagai parameter mengidentifikasi faktor resiko terjadinya PJK karena perbandingan kedua fraksi lipid ini menggambarkan lipid proaterogenik. Pada beberapa penelitian didapatkan pasien DM tipe 2 menunjukkan peningkatan tekanan darahyang merupakan salah satu faktor resiko utama PJK.
Metode:Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional yang diambil dari rekam medik pasien diabetes melitus tipe 2 dengan komplikasi PJK di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta, selama bulan April 2013-November 2013. Data kadar trigliserid, HDL kolesterol darah dan tekanan darah diperoleh dari data rekam medik.
Hasil:Terdapat 37 sampel pasien DM tipe 2 dengan komplikasi PJK dengan jenis kelamin terbanyak laki-laki 25 orang (67,6%) dan umur terbanyak 66-75 tahun (35,1%). Rasio indeks aterogenik paling banyak adalah yang beresiko (≥3) sebanyak 20 orang (54,1%). Sebagian besar responden mengalami hipertensi sebanyak 29 orang (78,4%). Baik rasio indeks aterogenik beresiko (≥3) maupun tidak beresiko(<3) paling banyak terjadi pada responden dengan hipertensi sebanyak 16 orang (43,2%) dan 13 orang (35,1%).
Kesimpulan:Dari hasil analisis chi-square tidak terdapat hubungan antara rasio indeks aterogenik dengan derajat tekanan darah pada pasien DM tipe 2 dengan komplikasi PJK dan rasio indeks aterogenik beresiko (≥3) tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap perubahan derajat tekanan darah pada pasien DM tipe 2 dengan komplikasi PJK (p > 0,05).
Kata Kunci : Rasio indeks aterogenik, Tekanan darah, Diabetes melitus tipe 2, PJK
|