EKSPRESI EMPATI ANTARA WARGA NOTOYUDAN DENGAN WARIA DI PONDOK PESANTREN WARIA AL FATAH SENIN KAMIS

Munculnya waria (wanita tapi pria) di tengah-tengah masyarakat menjadi fenomena sosial transseksual yang di anggap sebagai perilaku yang menyimpang sehingga menimbulkan berbagai penolakan dari masyarakat. Namun Seorang waria pada pertengahan 2008 membangun Pondok pesantren waria yang berada ditengah...

Full description

Main Author: Yesika Moerindah
Format: Skripsi S1
Language: Bahasa Indonesia
Published: 2013
Subjects:
Online Access: http://oaipmh-jogjalib.umy.ac.idkatalog.php?opo=lihatDetilKatalog&id=42869
PINJAM
Summary: Munculnya waria (wanita tapi pria) di tengah-tengah masyarakat menjadi fenomena sosial transseksual yang di anggap sebagai perilaku yang menyimpang sehingga menimbulkan berbagai penolakan dari masyarakat. Namun Seorang waria pada pertengahan 2008 membangun Pondok pesantren waria yang berada ditengah-tengah lingkungan masyarakat. Namun masyarakat di sekitar pondok pesantren ini menerima dengan baik kehadiran ponpes ini. Penerimaan ini berdasarkan kemampuan empati warga terhadap waria. Rumusan
ISBN: SKR FISIP 187