PERBEDAAN KADAR SERUM KREATININ BERDASARKAN DERAJAT HIPERTENSI(PREHIPERTENSI, HIPERTENSI DERAJAT I, DAN HIPERTENSI DERAJAT II) PADA PENDERITA GAGAL GINJAL KRONIK DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Latar Belakang : Prevalensi Gagal ginjal kronik mencapai 12,5 % dari populasi di seluruh dunia. Kelainan nefron pada gagal ginjal kronis menyebabkan produk buangan metabolisme seperti ureum dan kreatinin menumpuk hampir sebanding dengan jumlah nefron yang rusak, sehingga GGK ditandai dengan peningk...

Full description

Main Author: Septia Ningsih
Format: Skripsi S1
Language: Bahasa Indonesia
Published: FKU 11 UMY 2011
Subjects:
Online Access: http://oaipmh-jogjalib.umy.ac.idkatalog.php?opo=lihatDetilKatalog&id=44046
PINJAM
Summary: Latar Belakang : Prevalensi Gagal ginjal kronik mencapai 12,5 % dari populasi di seluruh dunia. Kelainan nefron pada gagal ginjal kronis menyebabkan produk buangan metabolisme seperti ureum dan kreatinin menumpuk hampir sebanding dengan jumlah nefron yang rusak, sehingga GGK ditandai dengan peningkatan kadar serum kreatinin. GGK dan hipertensi membentuk suatu lingkaran setan, dimana hipertensi yang berlangsung lama dapat menyebabkan GGK, sebaliknya GGK juga dapat menyebabkan hipertensi. Tuju
Physical Description: 34 hal
ISBN: SKR FKIK 545