Summary: |
Asumsi kedalaman muka air tanah yang sangat dalam atau terlalu dangkal pada simulasi numerik dapat memberikan hasil analisis yang tidak realistis. Untuk itu penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh kedalaman muka air tanah awal terhadap kestabilan lereng. Analisis dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak SEEP/W untuk mengkaji infiltrasi, dan SLOPE/W untuk mengkaji stabilitas lereng. Penelitian ini mengkaji kejadian longsor lereng di saluran induk Kalibawang di KM 15+9, Kulonporgo, D.I. Yogyakarta. Kondisi tak jenuh dan jenuh pada lereng dimodelkan dari kurva karakteristik air-tanah. Analisis transient terhadap infiltrasi air hujan dimodelkan sebagai unit flux selama 30 hari pada permukaan lereng dengan kondisi batas seepage face review. Hasil penelitian menunjukkan posisi muka air tanah yang lebih dekat dengan permukaan lereng menyebabkan penurunan suctiondan faktor aman lereng yang lebih cepat akibat hujan. Kedalaman muka air tanah berkisar 4-5 m atau suction sebesar 50 kPa merupakan batas nilai initial suction di permukaan lereng yang disarankan untuk analisis transient-numerik di lokasi studi Kalibawang.
Kata-kata kunci : rembesan, model numerik, muka air tanah, lereng, tak jenuh air
|