Summary: |
Kekerasan yang seringkali terjadi dikalangan mahasiswa, karena
didominasi oleh faktor dalam interaksi sosial, ketidakharmonisan hubungan
antara anak dan orang tua, perceraian orang tua, kurangnya perhatian dan
kontrol dari orang tua yang menyebabkan mahasiswa merasa tidak adanya
kasih sayang dari orang tua sehingga meluapkan rasa kekesalannya melalui
tindakan negatif. Kekerasan mahasiswa di Kota Makassar ternyata dipengaruhi
oleh reproduksi kekerasan terus-menerus. Kekerasan yang terjadi dikalangan
mahasiswa dari data yang tercatat, tahun 2010 merupakan puncak terbesar
intensitas kekerasan mahasiswa yang terjadi di Kota Makassar mencapai 17
kali. Total kekerasan mulai tahun 1992-2011 kekerasan mahasiswa yang terjadi
di Kota Makassar mencapai 69 kali.
Sehingga peneliti tertatik untuk meneliti bagaimanakah gaya komunikasi
orang tua-mahasiswa di kalangan pelaku tawuran di Makassar. Penelitian ini
berdasarkan teori gaya komunikasi menurut Gamble (2005: 286-288) ada tiga
macam gaya komunikasi, yaitu: gaya non-asertif, gaya agresif, dan gaya
asertif. Peneliti ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif yaitu
menggambarkan sesuatu sesuai dengan fenomena yang ada dilapangan
terhadap tiga keluarga informan yaitu terdiri dari orang tua (ayah dan ibu) serta
anaknya (pelaku tawuran).
Dari hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa kedua keluarga
informan kedua dan ketiga ditemukan adanya kesamaan dalam hal
kecenderungan kepada gaya komunikasi asertif, namun jika ditinjau
berdasarkan perilaku-perilaku kedua anak dari informan kedua dan ketiga
terlihat adanya pengaruh perilaku sosial-kognitif tentang pembelajaran melalui
peniruan. Berdasarkan hal tersebut anak dari keluarga informan kedua yakni
Ab memiliki kecenderungan untuk mengikuti jejak para senior pendahulu
“jenderal lapangan†para pemimpin demonstrasi sebelumnya. Namun pada
anak keluarga informan ketiga yakni An memiliki keterkaitan yang erat antara
mahasiswa dengan lingkunganya sehingga menyebabkan munculnya otoritas
dalam berperilaku yang kemudian berlangsung dan tumbuh berdasarkan faktorfaktor
pribadinya dan satu keluarga informan yakni informan pertama
cenderung memakai gaya komunikasi agresif ditandai dengan tidak
menghargai perasaan anaknya, membentak serta kemauannya selalu ingin
dituruti.
Kata kunci: Kekerasan_gayakomunikasi_agresif_asertif.
|