Efektivitas terapi Reminiscence sebagai stimulan otak terhadap fungsi kognitif pada lansia Di Daerah pasca bencana.

Yogyakarta merupakan wilayah yang memiliki jumlah lansia paling besar dan usia harapan hidup paling tinggi di Indonesia, yang menjadi tantangan bagi semua pihak untuk memenuhi kebutuhan dan kesejahteraannya. Kualitas hidup (Quality of life) lansia harus lebih diperhatikan daripada sekedar meningk...

Full description

Main Author: Lusi Rahmani Putri
Format: Skripsi S1
Language: Bahasa Indonesia
Published: FKU 14 UMY 012 2013
Subjects:
Online Access: http://oaipmh-jogjalib.umy.ac.idkatalog.php?opo=lihatDetilKatalog&id=46652
PINJAM
Summary: Yogyakarta merupakan wilayah yang memiliki jumlah lansia paling besar dan usia harapan hidup paling tinggi di Indonesia, yang menjadi tantangan bagi semua pihak untuk memenuhi kebutuhan dan kesejahteraannya. Kualitas hidup (Quality of life) lansia harus lebih diperhatikan daripada sekedar meningkatkan usia harapan hidup. Salah satu masalah yang sering dialami lansia dan mempengaruhi kualitas hidupnya adalah masalah fungsi kognitif, yang ditandai dengan penurunan fungsi memori atau daya ingat. Risikonya menjadi meningkat dengan kejadian bencana Merapi tahun 2010 karena lansia dihadapkan pada situasi yang sangat berpotensi sebagai stressor. Oleh karena itu dibutuhkan upaya-upaya untuk membantu lansia mempertahankan fungsi kognitifnya. Salah satunya adalah dengan terapi Reminiscience, di mana lansia akan diminta berkumpul dalam sebuah kelompok, saling berinteraksi dan bersosialisasi, dirangsang ingatan indah masa lalunya dan saling menceritakan kembali. Terapi ini berupaya menginduksi otak untuk tetap berfungsi pada level optimum, sehingga harapannya terapi ini akan membantu lansia mempertahankan fungsi kognitif dan memperbaiki kualitas hidupnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas terapi Reminiscence sebagai stimulan otak terhadap fungsi kognitif lansia di daerah paska bencana. Metode dalam penelitian ini adalah Quasi Experiment, dengan rancangan pretest dan post-test with control group design. Penelitian dilakukan pada bulan Januari- Juni 2013. Subyek dalam penelitian ini adalah lansia di hunian tetap pasca erupsi merapi kecamatan Cangkringan kabupaten Sleman, kota Yogyakarta, yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Kegiatan dilakukan sebanyak 6 kali pertemuan yang terdiri dari 12 sesi, menggunakan panduan modul Reminiscence yang dibuat oleh peneliti yang mengacu pada penelitian sebelumnya dan dilakukan modifikasi untuk disesuaikan dengan karakteristik subjek penelitian setempat. Fungsi kognitif diukur dengan menggunakan instrument yang telah tervalidasi yaitu Mini Mental State Examination (MMSE). Analisis data secara statistik dilakukan dua kali. Yang pertama menggunakan Wilcoxon test untuk menganalisis data pre-test dan post-test skor MMSE pada masing-masing kelompok yakni kelompok kontrol dan perlakuan. Kemudian dilanjutkan dengan analisa data secara statistik menggunakan Independent Sample T-test untuk menganalisis perbedaan selisih skor MMSE pre-test dan post-test antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Berdasarkan analisa data secara statistik didapat nilai Sig 0.000 (p<0,05) pada kelompok perlakuan dan nilai Sig 0.850 (p>0.05) pada kelompok kontrol. Penelitian ini menunjukan bahwa terapi Reminiscence efektif sebagai stimulant otak terhadap fungsi kognitif lansia didaerah paska bencana. Kata Kunci : Fungsi kognitif, terapi Reminiscence, lansia, paska bencana.
Physical Description: 90 hal
ISBN: SKR FKIK 12