| Summary: |
Sindrom mata kering adalah gangguan dari film air mata preokular yang menghasilkan kerusakan pada permukaan mata dan berhubungan dengan gejala ketidaknyamanan okular. Mata kering ditandai oleh ketidakstabilan dari film air mata yang dapat disebabkan oleh jumlah cukup dari produksi air mata atau karena rendahnya kualitas film air mata, yang menghasilkan peningkatan penguapan air mata.
Gejala – gejala dari sindrom mata kering adalah mata terasa kering, terbakar, berpasir, berair, gatal, sakit/perih, kabur serta kemerahan.Faktor resiko yang dapat memperparah kejadian sindrom mata kering adalah kurangnya jumlah kedip mata. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh jumlah kedip mata terhadap mata kering.
Penelitian bersifat observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling yaitu seluruh subjek yang memenuhi kriteria ditetapkan sebagai sampel. Masing-masing 30 responden dari Staff Universitas Muhammadiyah Yogykarta dan responden lainnya dari masyarakat sekitar kampus UMY.
Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji Korelasi. Hasil dari penelitian ini didapatkan pada mata kanan nilai r hitung = 0,014 yang menunjukkan ada hubungan antara jumlah kedip mata dengan sindrom mata kering dengan signifikansi 0,442 yang menunjukkan keeratan yang sedang.
Pada mata kiri didapatkan nilai r hitung = 0,150 yang menunjukkan tidak terdapat hubungan antara jumlah kedip mata dengan sindrom mata kering (dry eye).
Kata kunci : sindrom mata kering, kedip mata
|