Summary: |
*106 Tanaman waru (Hibiscus tiliaceus L.) adalah tanaman yang dapat digunakan sebagai agen kemopreventif. Pada batang H. tiliaceus, terdapat senyawa kumarin yang berfungsi sebagai agen sitotoksik yaitu hibiscusin. Pada bagian daunnya juga dapat menghambat pertumbuhan sel kanker lambung, kolon, dan payudara. Kumarin mempunyai efek antioksidan dengan kemampuannya meredam radikal bebas. Pada kanker juga terjadi overekspresi dari Epidermal Growth Factor Receptor (EGFR) yaitu protein yang dapat meningkatkan proliferasi sel. Pada penelitian ini dilakukan identifikasi kandungan kimia, pengujian antioksidan, uji sitotoksik fraksi kloroform daun waru (Hibiscus tiliaceus L.) terhadap sel kanker serviks HeLa dan potensi penghambatan EGFR oleh hibiscusin melalui analisis molecular docking.
Daun H. tiliaceus diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan etanol 70%, difraksinasi dengan kloroform. Fraksi kloroform diukur daya antioksidannya. Identifikasi kandungan kimia daun H. tiliaceus dilakukan dengan KLT. Uji antioksidan dilakukan dengan metode DPPH dan uji sitotoksik menggunakan metode MTT. Pada penelitian ini dilakukan analisis molecular docking senyawa hibiscusin yang diduga mempunyai efek anti kanker terhadap protein Epidermal Growth Factor Receptor (EGFR).
Profil KLT fraksi kloroform daun H. tiliaceus menunjukkan adanya bercak dengan Rf dan warna yang sama dengan standar kumarin (warna biru muda; Rf 0,76). Uji antioksidan fraksi kloroform daun H. tiliaceus memberikan nilai IC50 51 µg/ml. Uji sitotoksik fraksi kloroform daun H. tiliaceus menghasilkan IC50 206 µg/ml. Pada analisis molecular docking, senyawa hibiscusin dapat menghambat EGFR dengan score docking sebesar -77. Penelitian ini menunjukkan bahwa fraksi kloroform daun H. tiliaceus memiliki aktivitas antioksidan yang kuat dan efek sitotoksik yang lemah. Senyawa hibiscusin mempunyai ikatan yang lebih lemah dibandingkan dengan native ligandnya namun kompetitif dengan doxorubicin.
Kata Kunci : Hibiscus tiliaceus, Sel HeLa, Kemopreventif
|