Pengaruh konseling apoteker terhadap kualitas hidup dan kadar gula darah pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Di Puskesmas Pakualaman dan Puskesmas Danurejan I Kota Yogyakarta.

*111 Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit kronik yang akan menurunkan kualitas hidup. Kualitas hidup pasien dapat ditingkatkan dengan peningkatan kontrol glukosa. Pemberian konseling oleh Apoteker kepada pasien Diabetes Melitus merupakan suatu cara untuk memperbaiki kualitas hidup pasien. Penel...

Full description

Main Author: Noor Mutia Sari
Format: Skripsi S1
Language: Bahasa Indonesia
Published: PSF 14 UMY 111 2014
Subjects:
Online Access: http://oaipmh-jogjalib.umy.ac.idkatalog.php?opo=lihatDetilKatalog&id=48206
PINJAM
Summary: *111 Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit kronik yang akan menurunkan kualitas hidup. Kualitas hidup pasien dapat ditingkatkan dengan peningkatan kontrol glukosa. Pemberian konseling oleh Apoteker kepada pasien Diabetes Melitus merupakan suatu cara untuk memperbaiki kualitas hidup pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konseling oleh Apoteker terhadap kualitas hidup dan kadar glukosa darah pasien sebelum dan sesudah diberikan konseling. Penelitian ini termasuk penelitian quasi experimental design yaitu pretest postest with control groups. Pengumpulan data dimulai dengan wawancara serta menyebarkan kuesioner Diabetes Quality of Life Clinical Trial Questionnaire (DQLCTQ). Sampel yang digunakan sebanyak 34 pasien dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu 17 pasien kelompok perlakuan di Puskesmas Danurejan I dan 17 pasien kelompok kontrol di Puskesmas Pakualaman, dengan teknik consecutive sampling, dianalisis menggunakan uji statistik independent samples t test dan paired sample t test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian konseling oleh Apoteker pada kelompok perlakuan selama 1 bulan menunjukkan peningkatan skor kualitas hidup sebelum konseling 222,5 ± 15,4 dan sesudah konseling 223,5 ± 12,2. Sedangkan pada kelompok kontrol sebelum 207,5 ± 13,9 dan sesudah 215,8 ± 11,9. Hasil uji statistik kualitas hidup kelompok perlakuan dan kelompok kontrol didapat p value > 0,05 yaitu 0,447 yang artinya tidak terdapat perbedaan bermakna. Hasil rata-rata kadar glukosa sewaktu pada kelompok perlakuan sebelum konseling 332,41 mg/dL dan sesudah konseling 269,70 mg/dL sedangkan pada kelompok kontrol rata-rata sebelum 286,00 mg/dL dan sesudah 350,88 mg/dL. Hasil perbandingan terhadap 2 kelompok didapatkan p value <0,05 yaitu 0,007 yang artinya terdapat perbedaan bermakna. Kesimpulan penelitian ini adalah tidak ada pengaruh pemberian konseling oleh Apoteker terhadap kualitas hidup pasien namun terdapat pengaruh konseling terhadap kadar glukosa sewaktu pada pasien Diabetes Melitus tipe 2 pada kelompok perlakuan di Puskesmas Danurejan I dibandingkan kelompok kontrol di Puskesmas Pakualaman Kota Yogyakarta. Kata kunci: Diabetes Melitus, Gula darah sewaktu, Konseling, Kualitas Hidup
Physical Description: 80 hal
ISBN: SKR FKIK 111