Summary: |
*116 Tuberkulosis atau TBC adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh basil Mycobacterium tuberculosis dan menjadi masalah kesehatan dunia. Indonesia merupakan negara terbanyak kelima penderita TBC setelah India, Cina, Afrika Selatan, dan Nigeria. Prinsip pengobatan penyakit TB yaitu menghindari monoterapi. Beberapa kombinasi obat pada pengobatan TB, antara lain rifampicin (RIF), isoniazid (INH), ethambutol, streptomycin, pirazinamida (PZA). Resiko terjadinya efek samping menjadi besar.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kejadian efek samping terapi TBC di BP4 Kotagede periode Mei-Juni 2013. Penelitian ini adalah penelitian observasional, dengan menggunakan desain cross-sectional deskriptif. Pengumpulan data pasien TB dilakukan secara prospektif, kemudian dihitung prevalensinya selama periode Mei-Juni 2013, dan sampel diambil dengan cara consecutive sampling.
Data penelitian didapat dari wawancara kepada pasien dan dilengkapi dengan rekam medik, berdasarkan analisis data didapatkan 14 pasien TBC, dari 14 pasien didapat 12 pasien yang mengalami efek samping atau sebesar 85.71% total angka kejadian efek samping akibat OAT, dengan rincian demam dan menggigil (50%), mual (42.82%), muntah dan nyeri perut (35.71%), gatal-gatal dan kemerahan (28.57%), nyeri tulang, nyeri otot, nyeri sendi, dan kesemutan (21.42%), asam urat, diare, gangguan kesadaran, dan hepatitis (7.14%). Angka kejadian efek samping banyak terjadi pada fase lanjutan dengan persentase 100%.
Kata kunci : tuberkulosis, efek samping OAT.
|