Summary: |
Latar belakang : Kanker lidah manusia mempunyai karakteristik penyakit yang
sukar disembuhkan dan termasuk salah satu masalah kesehatan utama di dunia.
Belum ada prognosis yang pasti untuk karsinoma sel skuamosa, bahkan dalam
tahapan awal prognosisnya belum dapat diprediksi. Binahong (Anredera
cordifolia (Ten.) Steenis) merupakan tanaman obat yang banyak digunakan oleh
masyarakat Indonesia. Binahong memiliki zat aktif antikanker seperti saponin,
triterpenoid, alkaloid, polifenol, flavonoid dan asam fenolat.
Tujuan Penelitian : Penelitian ini bertujuan untuk menguji daya hambat ekstrak
etanol daun binahong (Anredera cordifolia (Tenore) Steenis) terhadap proliferasi
sel kanker lidah manusia (SP-C1).
Desain Penelitian: Desain penelitian ini adalah eksperimental laboratoris murni.
Penelitian ini menggunakan biakan sel kanker lidah (SP-C1) yang diinkubasikan
dengan ekstrak etanol daun binahong dalam berbagai konsentrasi (0, 50, 100, 200,
300, 400, 500 μg/ml) selama 24 jam, sebagai kontrol digunakan biakan sel SP-C1
dalam media Dulbecco’s Modified Eagle Medium (DMEM). Uji aktivitas
sitotoksik dilakukan dengan metode MTT Assay. Analisis statistik menggunakan
Uji Anava Satu Jalur, dilanjutkan dengan uji LSD (Least Significant Different).
Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa potensi daya hambat proliferasi
tertinggi ekstrak etanol daun binahong terjadi pada konsentrasi 400 μg/ml sebesar
74,72%. Uji Anova Satu Jalur menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna
pada masing-masing konsentrasi ekstrak etanol daun binahong (Anredera
cordifolia (Tenore) Steenis) (P=0,000, P<0,05).
Kesimpulan : Ekstrak etanol daun binahong berpotensi menghambat proliferasi
sel kanker lidah manusia (SP-C1) pada konsentrasi 400 μg/ml dan mengalami titik
jenuh pada konsentrasi 500 μg/ml.
Kata kunci: Daun Binahong, sel kanker lidah manusia (SP-C1), proliferasi, MTT
assay
|