Pengaruh pelatihan bantuan hidup dasar pada remaja terhadap tingkat motivasi menolong korban henti jantung.

*301 Salah satu kondisi kegawat daruratan yang dapat mengancam jiwa dan membutuhkan penanganansegera adalah cardiac arrest atau henti jantung. Tindakan Bantuan Hidup Dasar (BHD)merupakan penentu penting dalam kelangsungan hidup korban henti jantung. Pada kenyataannya pertolongan BHD tidak mudah dila...

Full description

Main Author: Dzurriyatun Thoyyibah ZA
Format: Skripsi S1
Language: Bahasa Indonesia
Published: PSIK 14 UMY 301 2014
Subjects:
Online Access: http://oaipmh-jogjalib.umy.ac.idkatalog.php?opo=lihatDetilKatalog&id=48801
PINJAM
Summary: *301 Salah satu kondisi kegawat daruratan yang dapat mengancam jiwa dan membutuhkan penanganansegera adalah cardiac arrest atau henti jantung. Tindakan Bantuan Hidup Dasar (BHD)merupakan penentu penting dalam kelangsungan hidup korban henti jantung. Pada kenyataannya pertolongan BHD tidak mudah dilakukan, terutama untuk masyarakat awam. Remaja yang berada dalam perkembangan pada ukuran tubuh, kekuatan, psikologis, kemampuan reproduksi, mudah untuk termotivasi dan cepat belajar, diharapkan dapat menjadi bystander di lingkungannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan BHD pada remaja terhadap tingkat motivasi menolong korban henti jantung yang dilakukan di SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian quasy eksperiment with pre-post test control group design. Responden pada penelitian ini berjumlah 38 siswa, teknik pengambilan sampelnya adalah puposive sampling. Responden terbagi menjadi kelompok perlakuan dan kontrol, masing-masing berjumlah 19 siswa. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner tentang tingkat motivasi menolong korban henti jantung. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada kelompok perlakuan, tingkat motivasi sedang bertambah dari 47,4% menjadi 52,6%, sedangkan tingkat motivasi tinggi berkurang dari 52,6% menjadi 47,4% setelah penelitian. Pada kelompok kontrol tingkat motivasi terbanyak sebelum pelatihan adalah sedang (52,6%), sedangkan setelah pelatihan tingkat motivasi terbanyak adalah tinggi (57,9%). Analisa data yang dilakukan dengan mann whitney menunjukkan p value= 0,430 pada pre test, artinya tidak ada perbedaan yang bermakna pada tingkat motivasi menolong korban henti jantung sebelum pelatihan pada kedua kelompok. Pada post testp value= 0,387, artinya setelah pelatihan pada kedua kelompok tingkat motivasinya tidak memiliki perbedaan yang bermakna. Analisa selanjutnya adalah dengan wilcoxon, hasilnya menunjukkan p value =0,395; sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak tedapat pengaruh pelatihan BHD pada remaja terhadap tingkat motivasi menolong korban henti jantung. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat menilai tingkat motivasi dengan membuat kuesioner dengan pertanyaan terbuka atau wawancara mendalam kepada responden. Kata Kunci: Henti Jantung, Pelatihan BHD, Remaja, Tingkat motivasi
Physical Description: 82 hal
ISBN: SKR FKIK 301