Pengaruh perilaku elite politik terhadap perilaku politik pemilih pemula menjelang pemilu Legeslatif 2014 Di SMK Indonesia Yogyakarta.

*89 Pemilihan umum yang kemudian dikenal sebagai pemilu adalah ajang rekrutmen politik menjadi wadah bagi setiap warga negara untuk berpartisipasi, baik sebagai yang dipilih maupun sebagai yang memilih. Menjelang diadakannya Pemilu Legislatif 2014, banyak fenomena menarik yang harus dijadikan perhat...

Full description

Main Author: Rifqi Dzil Fahmi
Format: Skripsi S1
Language: Bahasa Indonesia
Published: IPEM 14 UMY 089 2014
Subjects:
Online Access: http://oaipmh-jogjalib.umy.ac.idkatalog.php?opo=lihatDetilKatalog&id=48815
PINJAM
id oai:lib.umy.ac.id:48815
recordtype oai_dc
spelling oai:lib.umy.ac.id:488152021-06-16T13:05:46ZPengaruh perilaku elite politik terhadap perilaku politik pemilih pemula menjelang pemilu Legeslatif 2014 Di SMK Indonesia Yogyakarta.Rifqi Dzil Fahmi*89 Perilaku politik Elite politik Pemilih pemula*89 Pemilihan umum yang kemudian dikenal sebagai pemilu adalah ajang rekrutmen politik menjadi wadah bagi setiap warga negara untuk berpartisipasi, baik sebagai yang dipilih maupun sebagai yang memilih. Menjelang diadakannya Pemilu Legislatif 2014, banyak fenomena menarik yang harus dijadikan perhatian seperti proses verifikasi partai politik calon peserta pemilu, kasus DPT yang bermasalah, dan masalah paling pelik adalah kualitas dan kapabilitas anggota dewan yang terus menuai kritik akibat berbagai macam kasus seperti kasus korupsi, tindakan asusila, perilaku indisipliner, hingga kinerja legislasi yang jauh dari target. Di saat yang bersamaan, perhatian masyarakat juga tertuju kepada pemilih pemula yang berusia 17 sampai 20 tahun pada Pemilu Legislatif 2014 sekitar 14 juta orang, sedangkan yang berusia 20 sampai 30 tahun sekitar 45,6 juta jiwa, jumlah tersebut tentu sangat potensial. Dengan jumlah yang sangat besar, pemilih pemula berpotensi untuk menentukan arah dari berlangsungnya Pemilu 2014. Sesuai dengan eksplanasi di atas, penulis memutuskan untuk meneliti tentang pengaruh perilaku elite partai politik terhadap tingkat perilaku politik pemilih pemula menjelang Pemilu Legislatif 2014. Penelitian deskriptif kuantitatif ini akan menggunakan pemilih pemula yang terdapat di SMK Indonesia Yogyakarta sebagai studi kasusnya. Kesadaran politik dan kepercayaan terhadap pemerintah menjadi dua variabel utama penelitian ini. Teknik analisa yang digunakan adalah teknik analisis regresi linier berganda. Uji analisis regresi linier berganda memperlihatkan bahwa dari dua variabel independen yang ada, hanya kesadaran politik yang memiliki pengaruh signifikan terhadap perilaku pemilih pemula dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,385 (38,5%).Variabel kepercayaan terhadap pemerintah berpengaruh positif tetapi tidak signifikan dengan nilai koefesien regresi sebesar 0,155 (15,5%). Pada pengujian hipotesis dengan menggunakan uji F (secara bersama-sama atau simultan) dapat dijelaskan bahwa kedua variable yaitu kesadaran politik dan kepercayaan terhadap pemerintah secara bersama-sama berpengaruh terhadap perilaku pemilih pemula di SMK Indonesia Yogyakarta. Hal ini ditunjukkan dari nilai F hitung sebesar 7.418 dengan angka signifikansi (P Value) sebesar 0,001<0,05.Nilai koefisien determinasi (R2) yang dihasilkan adalah 0,23 yang menunjukkan bahwa sebesar 23% perubahan variabel perilaku pemilih pemula dapat dijelaskan oleh perubahan variabel kesadaran politik dan kepercayaan terhadap pemerintah secara bersama-sama, sedangkan sisanya sebesar 77% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak terdapat dalam penelitian ini. Kata kunci: perilaku politik, elite partai politik, pemilih pemulaIPEM 14 UMY 0892014Skripsi S183 halSKR FISIP 89Bahasa Indonesiahttp://oaipmh-jogjalib.umy.ac.idkatalog.php?opo=lihatDetilKatalog&id=48815
institution Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
collection Perpustakaan Yogyakarta
language Bahasa Indonesia
topic *89 Perilaku politik
Elite politik
Pemilih pemula
spellingShingle *89 Perilaku politik
Elite politik
Pemilih pemula
Rifqi Dzil Fahmi
Pengaruh perilaku elite politik terhadap perilaku politik pemilih pemula menjelang pemilu Legeslatif 2014 Di SMK Indonesia Yogyakarta.
description *89 Pemilihan umum yang kemudian dikenal sebagai pemilu adalah ajang rekrutmen politik menjadi wadah bagi setiap warga negara untuk berpartisipasi, baik sebagai yang dipilih maupun sebagai yang memilih. Menjelang diadakannya Pemilu Legislatif 2014, banyak fenomena menarik yang harus dijadikan perhatian seperti proses verifikasi partai politik calon peserta pemilu, kasus DPT yang bermasalah, dan masalah paling pelik adalah kualitas dan kapabilitas anggota dewan yang terus menuai kritik akibat berbagai macam kasus seperti kasus korupsi, tindakan asusila, perilaku indisipliner, hingga kinerja legislasi yang jauh dari target. Di saat yang bersamaan, perhatian masyarakat juga tertuju kepada pemilih pemula yang berusia 17 sampai 20 tahun pada Pemilu Legislatif 2014 sekitar 14 juta orang, sedangkan yang berusia 20 sampai 30 tahun sekitar 45,6 juta jiwa, jumlah tersebut tentu sangat potensial. Dengan jumlah yang sangat besar, pemilih pemula berpotensi untuk menentukan arah dari berlangsungnya Pemilu 2014. Sesuai dengan eksplanasi di atas, penulis memutuskan untuk meneliti tentang pengaruh perilaku elite partai politik terhadap tingkat perilaku politik pemilih pemula menjelang Pemilu Legislatif 2014. Penelitian deskriptif kuantitatif ini akan menggunakan pemilih pemula yang terdapat di SMK Indonesia Yogyakarta sebagai studi kasusnya. Kesadaran politik dan kepercayaan terhadap pemerintah menjadi dua variabel utama penelitian ini. Teknik analisa yang digunakan adalah teknik analisis regresi linier berganda. Uji analisis regresi linier berganda memperlihatkan bahwa dari dua variabel independen yang ada, hanya kesadaran politik yang memiliki pengaruh signifikan terhadap perilaku pemilih pemula dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,385 (38,5%).Variabel kepercayaan terhadap pemerintah berpengaruh positif tetapi tidak signifikan dengan nilai koefesien regresi sebesar 0,155 (15,5%). Pada pengujian hipotesis dengan menggunakan uji F (secara bersama-sama atau simultan) dapat dijelaskan bahwa kedua variable yaitu kesadaran politik dan kepercayaan terhadap pemerintah secara bersama-sama berpengaruh terhadap perilaku pemilih pemula di SMK Indonesia Yogyakarta. Hal ini ditunjukkan dari nilai F hitung sebesar 7.418 dengan angka signifikansi (P Value) sebesar 0,001<0,05.Nilai koefisien determinasi (R2) yang dihasilkan adalah 0,23 yang menunjukkan bahwa sebesar 23% perubahan variabel perilaku pemilih pemula dapat dijelaskan oleh perubahan variabel kesadaran politik dan kepercayaan terhadap pemerintah secara bersama-sama, sedangkan sisanya sebesar 77% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak terdapat dalam penelitian ini. Kata kunci: perilaku politik, elite partai politik, pemilih pemula
format Skripsi S1
author Rifqi Dzil Fahmi
author_sort Rifqi Dzil Fahmi
title Pengaruh perilaku elite politik terhadap perilaku politik pemilih pemula menjelang pemilu Legeslatif 2014 Di SMK Indonesia Yogyakarta.
title_short Pengaruh perilaku elite politik terhadap perilaku politik pemilih pemula menjelang pemilu Legeslatif 2014 Di SMK Indonesia Yogyakarta.
title_full Pengaruh perilaku elite politik terhadap perilaku politik pemilih pemula menjelang pemilu Legeslatif 2014 Di SMK Indonesia Yogyakarta.
title_fullStr Pengaruh perilaku elite politik terhadap perilaku politik pemilih pemula menjelang pemilu Legeslatif 2014 Di SMK Indonesia Yogyakarta.
title_full_unstemmed Pengaruh perilaku elite politik terhadap perilaku politik pemilih pemula menjelang pemilu Legeslatif 2014 Di SMK Indonesia Yogyakarta.
title_sort pengaruh perilaku elite politik terhadap perilaku politik pemilih pemula menjelang pemilu legeslatif 2014 di smk indonesia yogyakarta.
physical 83 hal
publisher IPEM 14 UMY 089
publishDate 2014
url http://oaipmh-jogjalib.umy.ac.idkatalog.php?opo=lihatDetilKatalog&id=48815
isbn SKR FISIP 89
_version_ 1702747988579844097
score 14.79448