Faktot-faktor yang berhubungan dengan resiko terjadinya Elder Abuse Di Desa Jomegatan Ngestiharjo Kasihan Bnatul

*330 Latar belakang: Jumlah lansia di Indonesia mengalami peningkatan. Lansia merupakan salah satu kelompok yang rentan terhadap terjadinya elder abuse. Hal ini disebabkan oleh adanya perubahan-perubahan yang terjadi pada lansia baik perubahan fungsi tubuh, psikologis, maupun sosial. Tujuan dari pen...

Full description

Main Author: Fitri Rahmadani Kuspriyani
Format: Skripsi S1
Language: Bahasa Indonesia
Published: PSIK 14 UMY 330 2014
Subjects:
Online Access: http://oaipmh-jogjalib.umy.ac.idkatalog.php?opo=lihatDetilKatalog&id=48989
PINJAM
id oai:lib.umy.ac.id:48989
recordtype oai_dc
spelling oai:lib.umy.ac.id:489892021-06-16T13:05:47ZFaktot-faktor yang berhubungan dengan resiko terjadinya Elder Abuse Di Desa Jomegatan Ngestiharjo Kasihan BnatulFitri Rahmadani Kuspriyani*330 Faktorfaktor Elder abuse Lansia Proses penuaan*330 Latar belakang: Jumlah lansia di Indonesia mengalami peningkatan. Lansia merupakan salah satu kelompok yang rentan terhadap terjadinya elder abuse. Hal ini disebabkan oleh adanya perubahan-perubahan yang terjadi pada lansia baik perubahan fungsi tubuh, psikologis, maupun sosial. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan resiko terjadinya elder abuse seperti umur, jenis kelamin, status perkawinan, status pekerjaan, status tempat tinggal, dan depresi serta mengetahui faktor apa yang paling berhubungan terhadap resiko terjadinya elder abuse di desa Jomegatan, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul. Metodologi: Jenis penelitian ini adalah non eksperimental yaitu deskriptif kuantitatif. Metode yang digunakan adalah metode cross-sectional dengan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner HS-EAST dan GDS. Analisa data menggunakan Chi-Square dan Logistic Regression. Hasil: Hasil uji Chi-Square menunjukkan bahwa faktor umur (p=0,000), faktor jenis kelamin (p=0,042), faktor perkawinan (p=0,024), dan faktor depresi (p=0,000) memiliki hubungan dengan resiko terjadinya elder abuse sedangkan faktor status pekerjaan (p=0,147) dan faktor status tempat tinggal (p=0,305) tidak terdapat hubungan dengan resiko terjadinya elder abuse. Berdasarkan hasil dari logistic regression, faktor umur merupakan faktor yang memiliki hubungan paling signifikan terhadap resiko terjadinya elder abuse yaitu p=0,002. Kesimpulan: faktor umur, jenis kelamin, perkawinan, dan depresi memiliki hubungan dengan resiko terjadinya elder abuse. Usia merupakan faktor yang paling berhubungan dengan resiko terjadinya elder abuse di desa Jomegatan, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul. Kata kunci: Faktor-Faktor, elder abuse, lansia, proses penuaanPSIK 14 UMY 3302014Skripsi S181 halSKR FKIK 330Bahasa Indonesiahttp://oaipmh-jogjalib.umy.ac.idkatalog.php?opo=lihatDetilKatalog&id=48989
institution Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
collection Perpustakaan Yogyakarta
language Bahasa Indonesia
topic *330 Faktor
faktor
Elder abuse
Lansia
Proses penuaan
spellingShingle *330 Faktor
faktor
Elder abuse
Lansia
Proses penuaan
Fitri Rahmadani Kuspriyani
Faktot-faktor yang berhubungan dengan resiko terjadinya Elder Abuse Di Desa Jomegatan Ngestiharjo Kasihan Bnatul
description *330 Latar belakang: Jumlah lansia di Indonesia mengalami peningkatan. Lansia merupakan salah satu kelompok yang rentan terhadap terjadinya elder abuse. Hal ini disebabkan oleh adanya perubahan-perubahan yang terjadi pada lansia baik perubahan fungsi tubuh, psikologis, maupun sosial. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan resiko terjadinya elder abuse seperti umur, jenis kelamin, status perkawinan, status pekerjaan, status tempat tinggal, dan depresi serta mengetahui faktor apa yang paling berhubungan terhadap resiko terjadinya elder abuse di desa Jomegatan, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul. Metodologi: Jenis penelitian ini adalah non eksperimental yaitu deskriptif kuantitatif. Metode yang digunakan adalah metode cross-sectional dengan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner HS-EAST dan GDS. Analisa data menggunakan Chi-Square dan Logistic Regression. Hasil: Hasil uji Chi-Square menunjukkan bahwa faktor umur (p=0,000), faktor jenis kelamin (p=0,042), faktor perkawinan (p=0,024), dan faktor depresi (p=0,000) memiliki hubungan dengan resiko terjadinya elder abuse sedangkan faktor status pekerjaan (p=0,147) dan faktor status tempat tinggal (p=0,305) tidak terdapat hubungan dengan resiko terjadinya elder abuse. Berdasarkan hasil dari logistic regression, faktor umur merupakan faktor yang memiliki hubungan paling signifikan terhadap resiko terjadinya elder abuse yaitu p=0,002. Kesimpulan: faktor umur, jenis kelamin, perkawinan, dan depresi memiliki hubungan dengan resiko terjadinya elder abuse. Usia merupakan faktor yang paling berhubungan dengan resiko terjadinya elder abuse di desa Jomegatan, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul. Kata kunci: Faktor-Faktor, elder abuse, lansia, proses penuaan
format Skripsi S1
author Fitri Rahmadani Kuspriyani
author_sort Fitri Rahmadani Kuspriyani
title Faktot-faktor yang berhubungan dengan resiko terjadinya Elder Abuse Di Desa Jomegatan Ngestiharjo Kasihan Bnatul
title_short Faktot-faktor yang berhubungan dengan resiko terjadinya Elder Abuse Di Desa Jomegatan Ngestiharjo Kasihan Bnatul
title_full Faktot-faktor yang berhubungan dengan resiko terjadinya Elder Abuse Di Desa Jomegatan Ngestiharjo Kasihan Bnatul
title_fullStr Faktot-faktor yang berhubungan dengan resiko terjadinya Elder Abuse Di Desa Jomegatan Ngestiharjo Kasihan Bnatul
title_full_unstemmed Faktot-faktor yang berhubungan dengan resiko terjadinya Elder Abuse Di Desa Jomegatan Ngestiharjo Kasihan Bnatul
title_sort faktot-faktor yang berhubungan dengan resiko terjadinya elder abuse di desa jomegatan ngestiharjo kasihan bnatul
physical 81 hal
publisher PSIK 14 UMY 330
publishDate 2014
url http://oaipmh-jogjalib.umy.ac.idkatalog.php?opo=lihatDetilKatalog&id=48989
isbn SKR FKIK 330
_version_ 1702748025177243648
score 14.79448