| Summary: |
*380 Latar Belakang: Menurut data dari Global Adult Tobacco Survey (GATS, 2011), jumlah perokok aktif di Indonesia sebanyak 67% (laki-laki) dan 2.7% (perempuan). Menurut hasil studi pendahuluan, prevalensi perokok di daerah Kaliurip ± 90% (laki-laki), sedangkan ± 1-2 % (perempuan). SMS (Short Message Service) merupakan salah satu layanan pesan singkat yang terdapat di ponsel yang dapat di gunakan sebagai medi pedidikan kesehatan yang mudah, murah dan sederhana yang membantu untuk meningkatkan pengetahua masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang bahaya merokok warga Dusun Kaliurip, Madukara, Bajarnegara.
Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimental, dengan menggunkan rancangan penelitian yang bersifat quasi eksperimen dengan rancang pretest-posttest with control group design dengan jumlah sampel berjumlah 45 orang yang terbagi atas dua kelompok yaitu kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling. Analisis yang akan dilakukan dengan uji statistik Wilcoxon dan Mann-Whitney.
Hasil Penelitian: Tingkat pengetahuan masyarakat pada kelompok intervensi mengalami peningkatan yang signifikan setelah mendapatkan intervensi berupa pendidikan kesehatan dengan SMS (Short Message Service) yaitu P value pada kelompok kontrol sebesar 0.314 hal tersebut menunjukkan bahwa pada pretest dan posttest kelompok kontrol tidak mengalami peningkatan pengetahuan, sedangkan pada kelompok intervensi sebesar 0.000 hal tersebut menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan.
Kesimpulan : pendidikan kesehatan melalui SMS berpengaruh secara signifikan dapat meningkatkan tingkat pengetahuan warga Dusun kaliurip, Madukara, Banjarnegara.
KataKunci: SMS (Short Message Service), Rokok, Tingkat Pengetahuan.
|