| Summary: |
Populasi Indonesia mencapai 237 juta orang , 87 juta orang ( 36.88 % ) tidak ditanggung oleh asuransi kesehatan. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional , mengamanatkan bahwa Sistem Jaminan Sosial Nasional yang dikenal sebagai Jaminan Kesehatan Nasional dimulai 1 Januari 2014. Sebagai rumah sakit milik pemerintah , RSUD Kota Surakarta harus segera mempersiapkan diri untuk menghadapi Jaminan Kesehatan Nasional 2014. Untuk itu penelitian ini bertujuan untuk analisis strategis RSUD Kota Surakarta menghadapi Jaminan Kesehatan Nasional 2014. Analisis menggunakan analisis SWOT kualitatif dan kuantitatif untuk mengetahui posisi sebenarnya dari rumah sakit itu sendiri . Pengumpulan data menggunakan metode wawancara , observasi , dan telaah dokumen . Sampel penelitian berjumlah 4 orang yaitu jajaran direksi RSUD Kota Surakarta . Hasil analisis SWOT kuantitatif menempatkan rumah sakit pada qudran III , yang berarti bahwa rumah sakit berada di posisi RSUD mempunyai banyak kelemahan dan memiliki banyak kesempatan, maka harus melakukan perubahan strategi . Perubahan yang dibuat untuk mengatasi kelemahan dengan tujuan mengejar kesempatan besar , karena rumah sakit terhambat oleh masalah internal. Dalam penelitian ini ada 17 strategi yang bisa dilakukan untuk menghadapi Jaminan Kesehatan Nasional tahun 2014, strategi ini diperoleh dari analisis SWOT yang telah dilakukan . Prioritas utama adalah untuk melengkapi persyaratan kredentialing dan rekredentialing dari Badan Pelaksana Jaminan Sosial ( BPJS )
Kata kunci : analisis SWOT, strategi rumah sakit, SJSN, JKN
|