Summary: |
Penelitian ini di dasari oleh rasa penasaran peneliti terhadap kiprah politik santri di Kabupaten Sumenep pasca jatuhnya rezim orde baru. PKB dan PPP sebagai partai politik yang memiliki kekuatan sosial di kalangan agamawan telah berhasil menarik santri ke dalam dunia politik. Kekuatan sosial yang solid dan sesuai dengan budaya masyarakat Kabupaten Sumenep yang sebagian besar masyarakatnya tunduk terhadap keputusan kiai. tetapi ada fakta terbalik dengan banyaknya kader dan santri tetapi perolehan suara kedua partai ini terus mengalami penurunan jumlah tiap perhelatan pemilu yaitu pada tahun 1999, 2004, dan 2009. Dari latar belakang ini menarik peneliti untuk mengetahui lebih dalam terhadap kiprah santri pada PKB dan PPP. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode studi kasus untuk mendapatkan hasil yang lebih mendalam terhadap hasil penelitian. Informan dari penelitian ini adalah pengurus DPC PKB dan PPP Kabupaten Sumenep, Anggota legislatif Fraksi PKB dab PPP DPRD Kabupaten Sumenep serta Masyarakat Kabupaten Sumenep. Dalam penelitian ini penelitian ini menggunakan tekhnik pengumpulan data dengan cara wawancara mendalam dengan informan, menggunakan observasi terhadap prilaku politik santri, serta melalui dokumentasi yang di dapat dari lembaga terkait. Tekhnik analisa data dari penelitian ini adalah analisis interaktif yaitu hasil wawancara, observasi dan dokumentasi yang di peroleh kemudian disaring untuk mendapatkan kesesuaian agar penelitian lebih fokus, setelah penelitaian disaring dan mendapatkan data yang sesuai kemuadian dideskripsikan dalam sajian data yang diperkuat dengan analisis untuk mendapatkan kesimpulan. Hasil analisis penulis dari penelitian ini menggambarkan bahwa dinamika politik santri di Kabupaten Sumenep pada PKB dan PPP senantiasa berjalan dinamis. Pergeseran dukungan santri senantiasa terjadi terhadap PKB dan PPP karena ketidakpuasan terhadap kebijakan partai sehingga berimbas terhadap perolehan suara partai. Menurut kesimpulan penulis faktor-faktor yang mempengaruhi perolehan suara partai adalah (I) Konflik berkepanjangan dalam tubuh partai, (II) Kualitas calon legislatif yang rendah, (III) Perubahan sistem Pemilihan Umum, (IV) perubahan di tingkat pemilih, (V) adanya kenyataan yang tidak sesuai harapan. Berdasarkan kesimpulan penulis dari penelitian ini. Penulis menyarankan agar DPC PKB dan PPP Kabupaten Sumenep untuk segera melakukan evaluasi internal sehingga tidak terjadi perpecahan dan memperbaiki pola rekrutmen sehingga menghasilkan kader yang berkualitas, untuk pemilih hendaknya melihat visi dan misi dantidak terjebak terhadap kegiatan pragmatis money politic.
Kata kunci : politik santri, pemilu legislatif PKB dan PPP Sumenep
|