Summary: |
Salah satu tantangan besar bagi penganut-penganut agama resmi di Indonesia ialah keringnya spiritualitas dan melemahnya kohesivitas di tengah-tengah kehidupan modern yang materialistis dan hedonis. Praktek ajaran agama resmi dirasa terlalu menekankan pada ritualitas sehingga kurang memberikan kebermaknaan dalam beragama. Oleh karenanya, sebagian penganut agama resmi melirik pada aliran kepercayaan sebagai upaya menemukan makna dalam realitas kehidupan. Dengan kata lain bahwa agama resmi/mapan mengalami krisis kepercayaan. Faktor akhlak sosial atau perilaku agamawan juga mempunyai peranan bagi meluasnya aliran kepercayaan/kebatinan. Hal ini menuntut metode dakwah yang setepat-tepatnya. Dengan upaya dakwah diharapkan bahwa sense of belonging di kalangan muslim terhadap Islam muncul kembali sebagaimana hal ini terkandung dalam fungsi kerisalahan dan fungsi kerahmatan dakwah.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan model paradigma naturalistik. Sumber data penelitian adalah informan dan dokumentasi. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam (indepth interview), observasi berperan pasif serta studi dokumen. Adapun teknik cuplikan dari penelitian ini adalah purposive sampling, yaitu memilih informan atas kriteria tertentu. Teknik analisis data menggunakan analisis interaktif, sedangkan untuk uji validitas data menggunakan trianggulasi sumber, metode serta peneliti.
Hasil penelitian membuktikan bahwa anggota muslim pengikut Pangestu cabang Salatiga cenderung kohesif. Pangestu mampu memenuhi kebutuhan sosial, ekonomi, maupun spiritual yang kurang didapatkan dalam Islam. Beberapa hal yang menyebabkannya antara lain: kemampuan anggota untuk saling berkomunikasi secara intens di dalam maupun di luar pertemuan bawa raos dan sarasehan, adanya kepedulian pada anggota yang kurang mampu, bentuk kepemimpinan yang bisa diteladani, pembelaan nama baik ketika Pangestu disudutkan, serta kepuasan dalam mendapatkan kebermaknaan agama. Upaya pengembangan dakwah perlu dilakukan lembaga dakwah untuk mewujudkan kohesivitas muslim kepada Islam. Bentuk dakwah yang sesuai untuk kondisi ini diantaranya adalah dakwah jamaah dan dakwah kultural yang sudah dirancang Muhammadiyah beberapa waktu yang lalu.
|