PENGARUH TERAPI PIJAT REFLEKSI KAKI TERHADAP ANKLE BRACHIAL INDEX (ABI) PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2

Terapi pijat refleksi kaki merupakan teknik pengobatan dengan memijit titik syaraf bagian kaki yang berhubungan dengan daerah penyakit menggunakan tangan atau alat bantu. Penekanan berulang-ulang titik refleksi kaki khususnya titik pankreas pada pasien diabetes mellitus tipe 2 menyebabkan sistem per...

Full description

Main Author: Podo Yuwono
Format: Thesis S2
Language: Bahasa Indonesia
Published: MK 15 UMY 002 2015
Subjects:
Online Access: http://oaipmh-jogjalib.umy.ac.idkatalog.php?opo=lihatDetilKatalog&id=54161
PINJAM
Summary: Terapi pijat refleksi kaki merupakan teknik pengobatan dengan memijit titik syaraf bagian kaki yang berhubungan dengan daerah penyakit menggunakan tangan atau alat bantu. Penekanan berulang-ulang titik refleksi kaki khususnya titik pankreas pada pasien diabetes mellitus tipe 2 menyebabkan sistem peredaran darah lebih lancar dan menetralisir kelebihan karbohidrat dalam darah, sehingga dimungkinkan produksi hormon insulin menjadi lebih baik dan kadar gula darah dalam tubuh menjadi lebih seimbang yang pada akhirnya akan berpotensi menaikkan ankle brachial index (ABI). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi pijat refleksi kaki terhadap ankle brachial index (ABI) pada pasien diabetes melitus tipe 2. Penelitian ini menggunakan rancangan eksperimen semu dengan desain pre test- post test design. Responden 64 pasien diabetes melitus tipe 2 yang dirawat jalan di RS PKU Muhammadiyah Gombong pada bulan Mei 2014, terdiri dari 32 responden kontrol dan 32 responden intervensi. Instrumen penelitian berupa doppler Ultrasound 8MHz dan Sphygnomano meter, lembar dokumentasi karakteristik responden, lembar pengukuran ABI, panduan pemeriksaan ABI, dan panduan pijat refleksi kaki. Teknik analisis datanya menggunakan Paired t Test untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan nilai ABI yang signifikan sebelum dan sesudah penelitian. Sebelumnya dilakukan pengukuran nilai ABI pada kedua kelompok, diikuti perlakuan terapi pijat refleksi kaki tiga kali satu minggu selama satu bulan pada kelompok intervensi, sedangkan pada kelompok kontrol hanya diberikan penatalaksanaan 4 pilar tanpa diberikan terapi pijat refleksi kaki. Setelah satu bulan, kemudian dilakukan pengukuran nilai ABI lagi pada kedua kelompok tersebut. Setelah dilakukan analisis diperoleh hasil terapi pijat refleksi kaki berpengaruh signifikan dalam meningkatkan ABI pada pasien diabetes melitus tipe 2, terbukti dari ABI kelompok intervensi sesudah perlakuan lebih tinggi secara signifikan dibandingkan sebelum perlakuan (p = 0,000).
ISBN: TES MK 002