Summary: |
*16 Kecamatan Kasihan merupakan salah satu wilayah di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta yang memiliki daya dukung lahan terhadap kegiatan budidaya tanaman tebu yang baik. Kegiatan budidaya pertanaman tebu tidak lepas dari pembatas-pembatas yang dapat menurunkan tingkat kesesuaian lahan dan menurunkan hasil produksi. Hal tersebut ditunjukan oleh persentase tebu yang hanya 6,1 %, bahkan lebih rendah. Kesesuaian lahan adalah kecocokan suatu lahan untuk penggunaan tertentu. Kesesuaian lahan aktual pertanaman tebu di Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul memiliki faktor pembatas yang dapat diperbaiki dan secara ekonomis masih menguntungkan dengan masukan teknologi. Evaluasi lahan dapat dilakukan dengan penilaian sumber daya lahan dan menggunakan pendekatan, guna keperluan klasifikasi kualitas atau karakteristik lahan pertanaman tebu di Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul.
Metode FAO (Food Agriculture Organisation) digunakan dalam mengklasifikasikan data kuantitatif dan kualitatif dengan menggunakan kerangka kategori kesesuaian lahan pada tingkat ordo, kelas, subkelas, sampai dengan unit. Dalam penelitian ini, kategori tingkatan yang dipakai adalah tiga kelas yang dipakai ordo S (sesuai) dan dua kelas yang dipakai dalam ordo N (tidak sesuai), tingkat kelas untuk kualitas lahan, dan unit untuk menjelaskan karakteristik lahan yang menjadi faktor pembatas kesesuaian. Hasil penelitian menunjukan bahwa lahan pertanaman tebu di Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul masuk ke dalam kelas kesesuaian lahan subkelas S3r untuk kebun Petung dan Mojopahit, S2re untuk kebun Ngasinan, S3f untuk kebun Serut, S3b untuk kebun Kulon Gangin, N1f untuk kebun Wetan Gangin dan Kabag.Pemerintahan, dan S3fn untuk kebun Romawi VII. Kelas kesesuaian lahan aktual tersebut menjelaskan bahwa pembatas-pembatas lahan tebu yang berada di Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul memberikan efek negatif bagi produktivitas lahan, yakni tidak sesuai dengan potensi hasil produksi ideal tebu.
|