| Summary: |
*161 Fenomena terorisme selalu menjadi sajian utama media termasuk di Indonesia. Berita terorisme, dalam perspektif kritis, akan selalu menunjukan ideologi media tersebut tentang terorisme. Oleh karena itu penelitian ini berupaya mendeskripsikan wacana pemberitaan terorisme salah tangkap yang dilakukan oleh densus 88 dan pemberitaan terorisme sebagai aksi balas dendam serta menemukan ideologi dibalik wacana pemberitaan tersebut dalam pemberitaan website Voa Islam. Penelitian ini bertujuan untuk membongkar ideologi website Voa Islam, khususnya pemberitaan terorisme pada edisi Agustus 2013 sampai Januari 2014.
Motode yang digunakan adalah analisis wacana kritis, model Van Dijk karena model wacana ini merupakan model yang paling tepat untuk menganalisis model wacana pada media online dengan waktu pemberitaan yang cepat dan singkat. Model Van Dijk untuk penyajian berita pada media online memberikan tekanan bagaimana komunikasi ditampilkan dan bagian mana yang ditonjolkan atau dianggap penting untuk membuat teks berita. Tahap yang digunakan dalam penelitian ini yaitu melihat teks, kognisi sosial dan konteks sosial.
Penelitian ini mengambil kesimpulan, penemuan Teks pada penelitian ini, dibagi menjadi dua, yang pertama konstruksi pemberitaan terorisme salah tangkap dan konstruksi pemberitaan terorisme sebagai aksi balas dendam. Kemudian untuk Kognisi Sosial meliputi produksi berita dan praktek ideologi Voa Islam. Kemudian pada Konteks Sosial peneliti menemukan praktek kekuasaan, beberapa aspek yang mempengaruhi produksi wacana, ideologi media online dan Konteks Sosial.
|