UJI KOMBINASI EKSTRAK ETIL ASETAT BUAH MENGKUDU (Morinda citrifolia L.) DENGAN SENYAWA DOXORUBICIN PADA SEL KANKER PAYUDARA MCF-7 SECARA IN VITRO DAN IN SILICO

*171 Kanker payudara merupakan penyebab paling umum kematian akibat kanker pada wanita. Berbagai hal dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut salah satunya dengan kemoterapi seperti doxorubicin. Penggunaan doxorubicin dapat menimbulkan toksik bagi jaringan normal dan resiko resistensi. Oleh karena...

Full description

Main Author: Dita Prabaningrum H
Format: Skripsi S1
Language: Bahasa Indonesia
Published: KU 15 UMY 171 2015
Subjects:
7
Online Access: http://oaipmh-jogjalib.umy.ac.idkatalog.php?opo=lihatDetilKatalog&id=56592
PINJAM
Summary: *171 Kanker payudara merupakan penyebab paling umum kematian akibat kanker pada wanita. Berbagai hal dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut salah satunya dengan kemoterapi seperti doxorubicin. Penggunaan doxorubicin dapat menimbulkan toksik bagi jaringan normal dan resiko resistensi. Oleh karenanya menjadi suatu tantangan untuk dapat memperbaiki paradigma pengobatan kemoterapi. Salah satu pengatasan resistensi kemoterapi yaitu menggunakan agen ko-kemoterapi dengan bahan alam seperti buah mengkudu (Morinda citrifolia L.). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas ekstrak etil asetat buah mengkudu (Morinda citrifolia L.) (EEtM) sebagai agen ko-kemoterapi dengan doxorubicin (Dox) pada sel kanker payudara. Ekstraksi buah mengkudu dilakukan menggunakan metode maserasi dengan penyari etil asetat dilanjutkan identifikasi senyawa dengan metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT), uji kombinasi terhadap sel MCF-7 dengan metode MTT dan uji apoptosis dengan metode double staining. Penelitian ini juga dilakukan analisis in silico dari kandungan buah mengkudu yaitu skopoletin dan umbeliferon terhadap protein ERα dan Bcl-xl dengan docking PLANTS. Identifikasi senyawa kumarin pada ekstrak terlihat spot biru dengan Rf 0,44. Hasil uji kombinasi, terjadi aktivitas sinergis dengan nilai CI sebesar 0,54 pada kombinasi Dox 0,875 μg/mL dan EEtM 240 μg/mL. Dalam uji apoptosis, EEtM memperkuat pemacuan apoptosis oleh Dox pada sel MCF-7. Hasil molecular docking menunjukkan senyawa skopoletin dan umbeliferon mempunyai ikatan yang lebih lemah dibandingkan dengan native ligand dan doxorubicin yaitu sebesar -59,385 dan -66,302 pada ERα sedangkan -73,858 dan -71,898 pada Bcl-xl. Dapat disimpulkan bahwa EEtM berpotensi dikembangkan sebagai agen ko-kemoterapi dengan Dox.
Physical Description: 67 hal
ISBN: SKR FKIK