PERBEDAAN KADAR SGOT-SGPT SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERIAN OBAT ANTI TUBERKULOSIS FASE AWAL

*51 Penyakit tuberkulosis masih menjadi masalah kesehatan di dunia. Menurut data statistik World Health Organization (WHO) menunjukkan Indonesia menduduki peringkat kesembilan dengan insidensi 185 kasus per 100 ribu penduduk dan peringkat ketiga dalam regional Asia-Tenggara. Obat anti tuberculosis (...

Full description

Main Author: Dyah Nova Ranti Ayuningtyas
Format: Skripsi S1
Language: Bahasa Indonesia
Published: FKU 15 UMY 051 2015
Subjects:
Online Access: http://oaipmh-jogjalib.umy.ac.idkatalog.php?opo=lihatDetilKatalog&id=56832
PINJAM
id oai:lib.umy.ac.id:56832
recordtype oai_dc
spelling oai:lib.umy.ac.id:568322021-06-16T13:06:58ZPERBEDAAN KADAR SGOT-SGPT SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERIAN OBAT ANTI TUBERKULOSIS FASE AWALDyah Nova Ranti Ayuningtyas*51 Tuberkulosis, SGOT, SGPT, OAT, Fase Awal*51 Penyakit tuberkulosis masih menjadi masalah kesehatan di dunia. Menurut data statistik World Health Organization (WHO) menunjukkan Indonesia menduduki peringkat kesembilan dengan insidensi 185 kasus per 100 ribu penduduk dan peringkat ketiga dalam regional Asia-Tenggara. Obat anti tuberculosis (OAT) lini pertama yang cenderung mempunyai efek hepatotoksik antara lain isoniazid, rifampifisin, dan pirazinamid. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui kadar serum SGOT dan SGPT pada pasien TB paru sebelum dan sesudah pemberian OAT fase awal. Desain penelitian : Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional dengan desain penelitian studi kohort. Pengamatan dilakukan pada penderita Tuberkulosis yang mendapatkan terapi OAT selama 2 bulan terhadap kadar SGOT-SGPT sebelum dan sesudah pengobatan. Subyek penelitian adalah pasien TB paru kasus baru berusia ≥16 tahun. Bahan pemeriksaan berupa sampel darah vena mediana cubiti untuk mengukur kadar SGOT dan SGPT. Hasil : Subyek penelitian berjumlah 19 orang. Pemeriksaan kadar SGOT dan SGPT dilakukan sebelum dan sesudah pemberian OAT fase awal. Hasil analisis data perubahan kadar SGOT menunjukkan bahwa nilai signifikansi p= 0,023 (p< 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kadar SGOT sebelum dan sesudah pemberian OAT fase awal.. Hasil analisis data perubahan kadar SGPT menunjukkan bahwa nilai signifikansi p= 0,007 (p< 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kadar SGPT sebelum dan sesudah pemberian OAT fase awal. Kesimpulan : Pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa terdapat perbedaan kadar SGOT-SGPT sebelum dan sesudah pemberian obat anti tuberkulosis fase awal.FKU 15 UMY 0512015Skripsi S146 halSKR FKIK 051Bahasa Indonesiahttp://oaipmh-jogjalib.umy.ac.idkatalog.php?opo=lihatDetilKatalog&id=56832
institution Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
collection Perpustakaan Yogyakarta
language Bahasa Indonesia
topic *51 Tuberkulosis, SGOT, SGPT, OAT, Fase Awal
spellingShingle *51 Tuberkulosis, SGOT, SGPT, OAT, Fase Awal
Dyah Nova Ranti Ayuningtyas
PERBEDAAN KADAR SGOT-SGPT SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERIAN OBAT ANTI TUBERKULOSIS FASE AWAL
description *51 Penyakit tuberkulosis masih menjadi masalah kesehatan di dunia. Menurut data statistik World Health Organization (WHO) menunjukkan Indonesia menduduki peringkat kesembilan dengan insidensi 185 kasus per 100 ribu penduduk dan peringkat ketiga dalam regional Asia-Tenggara. Obat anti tuberculosis (OAT) lini pertama yang cenderung mempunyai efek hepatotoksik antara lain isoniazid, rifampifisin, dan pirazinamid. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui kadar serum SGOT dan SGPT pada pasien TB paru sebelum dan sesudah pemberian OAT fase awal. Desain penelitian : Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional dengan desain penelitian studi kohort. Pengamatan dilakukan pada penderita Tuberkulosis yang mendapatkan terapi OAT selama 2 bulan terhadap kadar SGOT-SGPT sebelum dan sesudah pengobatan. Subyek penelitian adalah pasien TB paru kasus baru berusia ≥16 tahun. Bahan pemeriksaan berupa sampel darah vena mediana cubiti untuk mengukur kadar SGOT dan SGPT. Hasil : Subyek penelitian berjumlah 19 orang. Pemeriksaan kadar SGOT dan SGPT dilakukan sebelum dan sesudah pemberian OAT fase awal. Hasil analisis data perubahan kadar SGOT menunjukkan bahwa nilai signifikansi p= 0,023 (p< 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kadar SGOT sebelum dan sesudah pemberian OAT fase awal.. Hasil analisis data perubahan kadar SGPT menunjukkan bahwa nilai signifikansi p= 0,007 (p< 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kadar SGPT sebelum dan sesudah pemberian OAT fase awal. Kesimpulan : Pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa terdapat perbedaan kadar SGOT-SGPT sebelum dan sesudah pemberian obat anti tuberkulosis fase awal.
format Skripsi S1
author Dyah Nova Ranti Ayuningtyas
author_sort Dyah Nova Ranti Ayuningtyas
title PERBEDAAN KADAR SGOT-SGPT SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERIAN OBAT ANTI TUBERKULOSIS FASE AWAL
title_short PERBEDAAN KADAR SGOT-SGPT SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERIAN OBAT ANTI TUBERKULOSIS FASE AWAL
title_full PERBEDAAN KADAR SGOT-SGPT SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERIAN OBAT ANTI TUBERKULOSIS FASE AWAL
title_fullStr PERBEDAAN KADAR SGOT-SGPT SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERIAN OBAT ANTI TUBERKULOSIS FASE AWAL
title_full_unstemmed PERBEDAAN KADAR SGOT-SGPT SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERIAN OBAT ANTI TUBERKULOSIS FASE AWAL
title_sort perbedaan kadar sgot-sgpt sebelum dan sesudah pemberian obat anti tuberkulosis fase awal
physical 46 hal
publisher FKU 15 UMY 051
publishDate 2015
url http://oaipmh-jogjalib.umy.ac.idkatalog.php?opo=lihatDetilKatalog&id=56832
isbn SKR FKIK 051
_version_ 1702749652061782016
score 14.79448