PENGARUH PENDEDAHAN PEWANGI RUANGAN TERHADAP GAMBARAN HISTOLOGI KORNEA MATA BAYI Rattus norvegicus
*33 Salah satu sumber polusi udara dalam ruangan adalah pewangi ruangan yang mengandung formaldehida yang berpotensi mengiritasi mata. Penelitian ini berjenis eksperimental laboraturium yang bertujuan untuk mengkaji pengaruh pendedahan pewangi gel dan spray terhadap gambaran histologi kornea. Sebany...
Main Author: | Chandra Ayu Nastiti |
---|---|
Format: | Skripsi S1 |
Language: | Bahasa Indonesia |
Published: |
FKU 15 UMY 033
2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://oaipmh-jogjalib.umy.ac.idkatalog.php?opo=lihatDetilKatalog&id=56977 |
id |
oai:lib.umy.ac.id:56977 |
---|---|
recordtype |
oai_dc |
spelling |
oai:lib.umy.ac.id:569772021-06-16T13:06:59ZPENGARUH PENDEDAHAN PEWANGI RUANGAN TERHADAP GAMBARAN HISTOLOGI KORNEA MATA BAYI Rattus norvegicusChandra Ayu Nastiti*33 Rattus norvegicus, pewangi ruangan, kornea, keratosit*33 Salah satu sumber polusi udara dalam ruangan adalah pewangi ruangan yang mengandung formaldehida yang berpotensi mengiritasi mata. Penelitian ini berjenis eksperimental laboraturium yang bertujuan untuk mengkaji pengaruh pendedahan pewangi gel dan spray terhadap gambaran histologi kornea. Sebanyak 30 ekor bayi Rattus norvegicus jantan dibagi menjadi kelompok kontrol (K), kelompok pewangi gel (P1), dan kelompok pewangi spray (P2). Sampel didedahkan mulai umur 8 hari dan lama pendedahan 67 hari. Durasi pendedahan dimulai 15 menit pagi dan sore, meningkat 15 menit tiap minggunya dengan total durasi 4,5 jam pada pendedahan minggu terakhir. Preparat histologi mata dibuat dengan metode blok paraffin pengecatan HE pada hari ke 68. Perubahan gambaran histologi yang diamati berupa ketebalan kornea keseluruhan, ketebalan epitel anterior dan jumlah keratosit.Uji Kruskal Wallis terhadap data ketebalan kornea keseluruhan yang menunjukkan perbedaan yang signifikan antara ketiga kelompok tersebut (p=0,025). Uji Mann Whitney menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara K dengan P1 (p=0,019) dan K dengan P2 (p=0,023). Uji One Way ANOVA terhadap ketebalan epitel anterior dan jumlah keratosit menunjukkan hasil berturut-turut p=0,635 dan p=0,00. Uji post hoc Tukey data jumlah keratosit menunjukkan perbedaan signifikan antara K dengan P1 (p=0,00), K dengan P2 (p=0,027) dan antara P1 dengan P2 (p=0,012). Penelitian menunjukkan adanya pengaruh buruk pendedahan pewangi ruangan gel dan spray terhadap gambaran histologi kornea mata bayi Rattus norvegicus.FKU 15 UMY 0332015Skripsi S160 halSKR FKIK 033Bahasa Indonesiahttp://oaipmh-jogjalib.umy.ac.idkatalog.php?opo=lihatDetilKatalog&id=56977 |
institution |
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta |
collection |
Perpustakaan Yogyakarta |
language |
Bahasa Indonesia |
topic |
*33 Rattus norvegicus, pewangi ruangan, kornea, keratosit |
spellingShingle |
*33 Rattus norvegicus, pewangi ruangan, kornea, keratosit Chandra Ayu Nastiti PENGARUH PENDEDAHAN PEWANGI RUANGAN TERHADAP GAMBARAN HISTOLOGI KORNEA MATA BAYI Rattus norvegicus |
description |
*33 Salah satu sumber polusi udara dalam ruangan adalah pewangi ruangan yang mengandung formaldehida yang berpotensi mengiritasi mata. Penelitian ini berjenis eksperimental laboraturium yang bertujuan untuk mengkaji pengaruh pendedahan pewangi gel dan spray terhadap gambaran histologi kornea. Sebanyak 30 ekor bayi Rattus norvegicus jantan dibagi menjadi kelompok kontrol (K), kelompok pewangi gel (P1), dan kelompok pewangi spray (P2). Sampel didedahkan mulai umur 8 hari dan lama pendedahan 67 hari. Durasi pendedahan dimulai 15 menit pagi dan sore, meningkat 15 menit tiap minggunya dengan total durasi 4,5 jam pada pendedahan minggu terakhir. Preparat histologi mata dibuat dengan metode blok paraffin pengecatan HE pada hari ke 68. Perubahan gambaran histologi yang diamati berupa ketebalan kornea keseluruhan, ketebalan epitel anterior dan jumlah keratosit.Uji Kruskal Wallis terhadap data ketebalan kornea keseluruhan yang menunjukkan perbedaan yang signifikan antara ketiga kelompok tersebut (p=0,025). Uji Mann Whitney menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara K dengan P1 (p=0,019) dan K dengan P2 (p=0,023). Uji One Way ANOVA terhadap ketebalan epitel anterior dan jumlah keratosit menunjukkan hasil berturut-turut p=0,635 dan p=0,00. Uji post hoc Tukey data jumlah keratosit menunjukkan perbedaan signifikan antara K dengan P1 (p=0,00), K dengan P2 (p=0,027) dan antara P1 dengan P2 (p=0,012). Penelitian menunjukkan adanya pengaruh buruk pendedahan pewangi ruangan gel dan spray terhadap gambaran histologi kornea mata bayi Rattus norvegicus. |
format |
Skripsi S1 |
author |
Chandra Ayu Nastiti |
author_sort |
Chandra Ayu Nastiti |
title |
PENGARUH PENDEDAHAN PEWANGI RUANGAN TERHADAP GAMBARAN HISTOLOGI KORNEA MATA BAYI
Rattus norvegicus |
title_short |
PENGARUH PENDEDAHAN PEWANGI RUANGAN TERHADAP GAMBARAN HISTOLOGI KORNEA MATA BAYI
Rattus norvegicus |
title_full |
PENGARUH PENDEDAHAN PEWANGI RUANGAN TERHADAP GAMBARAN HISTOLOGI KORNEA MATA BAYI
Rattus norvegicus |
title_fullStr |
PENGARUH PENDEDAHAN PEWANGI RUANGAN TERHADAP GAMBARAN HISTOLOGI KORNEA MATA BAYI
Rattus norvegicus |
title_full_unstemmed |
PENGARUH PENDEDAHAN PEWANGI RUANGAN TERHADAP GAMBARAN HISTOLOGI KORNEA MATA BAYI
Rattus norvegicus |
title_sort |
pengaruh pendedahan pewangi ruangan terhadap gambaran histologi kornea mata bayi
rattus norvegicus |
physical |
60 hal |
publisher |
FKU 15 UMY 033 |
publishDate |
2015 |
url |
http://oaipmh-jogjalib.umy.ac.idkatalog.php?opo=lihatDetilKatalog&id=56977 |
isbn |
SKR FKIK 033 |
_version_ |
1702749682436931584 |
score |
14.79448 |