POLA PENGGUNAAN OBAT PADA PASIEN DI INSTALASI RAWAT JALAN RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2013 BERDASARKAN INDIKATOR WHO 1993

*172 Penggunaan obat yang tidak rasional merupakan masalah global yang dapat mengakibatkan rendahnya derajat kesehatan masyarakat. Survei di sarana pelayanan kesehatan di Indonesia menunjukkan bahwa ketidakrasionalan penggunaan obat masih tinggi. Ketidakrasionalan yang sering terjadi antara lain pol...

Full description

Main Author: Kurnia Ningsih
Format: Skripsi S1
Language: Bahasa Indonesia
Published: PSF 15 UMY 172 2015
Subjects:
Online Access: http://oaipmh-jogjalib.umy.ac.idkatalog.php?opo=lihatDetilKatalog&id=57045
PINJAM
Summary: *172 Penggunaan obat yang tidak rasional merupakan masalah global yang dapat mengakibatkan rendahnya derajat kesehatan masyarakat. Survei di sarana pelayanan kesehatan di Indonesia menunjukkan bahwa ketidakrasionalan penggunaan obat masih tinggi. Ketidakrasionalan yang sering terjadi antara lain polifarmasi, penggunaan obat non esensial, penggunaan antimikroba yang tidak tepat, penggunaan injeksi secara berlebihan, penulisan resep yang tidak sesuai dengan pedoman klinis, ketidakpatuhan pasien dan pengobatan sendiri secara tidak tepat. Ketidaktepatan peresepan dapat mengakibatkan masalah seperti tidak tercapainya tujuan terapi, meningkatkan kejadian efek samping obat, meningkatnya resistensi antibiotik, penyebaran infeksi melalui injeksi yang tidak steril, dan meningkatkan biaya yang harus dikeluarkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola penggunaan obat pada pasien di instalasi rawat jalan RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta pada tahun 2013 berdasarkan indikator WHO 1993.Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata jumlah item obat tiap lembar resep adalah 2,187 item sesuai dengan standar WHO 1993 yaitu 1,8-2,2 item. Persentase peresepan obat generik sebanyak 39,96% lebih rendah dari standar WHO 1993 yaitu >82%, persentase peresepan antibiotik sebanyak 23,88% lebih tinggi dari standar WHO 1993 yaitu 22,7%, persentase peresepan obat dengan sediaan injeksi sebanyak 6,12% lebih tinggi dari standar WHO 1993 yaitu 0%, dan persentase peresepan obat yang sesuai dengan Formularium Rumah Sakit sebanyak 97,92% lebih rendah dari standar WHO 1993 yaitu 100%.
Physical Description: 58 hal
ISBN: SKR FKIK 172