Summary: |
*238 Katarak merupakan penyebab utama kebutaan di negara maju maupun negara berkembang. Insidensi dan progresivitas katarak meningkat pada pasien dengan diabetes mellitus. Hubungan antara diabetes mellitus dan pembentukan katarak telah ditunjukkan dalam epidemiologi klinis dan studi penelitian dasar. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui perbedaan subtipe katarak pada penderita katarak dengan diabetes mellitus dan non-diabetes mellitus.
Subjek dalam penelitian ini dibagi dalam dua kelompok, kelompok 1 sebagai kelompok uji yang terdiri dari 36 mata katarak dengan diabetes mellitus, sedangkan kelompok 2 sebagai kelompok kontrol terdiri dari 36 mata katarak non-diabetes mellitus. Subtipe katarak diperiksa oleh dokter spesialis mata. Berikutnya, data diuji dengan Uji Chi Square.
Dari total 72 mata didapatkan sebanyak 29 mata (80,6%) dengan riwayat non-diabetes mellitus memiliki katarak subtipe nuklearis. Sebanyak 7 mata (19,4%) dengan riwayat non-diabetes mellitus memiliki katarak subtipe kortikalis. Sebanyak 4 mata (11,1%) dengan riwayat diabetes mellitus memiliki katarak subtipe nuklearis. Sebanyak 32 mata (88,9%) dengan riwayat diabetes mellitus memiliki katarak subtipe kortikalis. Hasil uji statistik dari Uji Chi Square menunjukkan terdapat perbedaan subtipe katarak pada penderita katarak dengan diabetes mellitus dan non-diabetes mellitus (p=0,000). Penyebab dari hasil ini adalah akumulasi sorbitol lensa pada penderita diabetes mellitus yang mengakibatkan stres osmotik pada lensa, yang kemudian menyebabkan pembengkakan luas dan kekeruhan pada serat korteks lensa.
Kesimpulannya, terdapat perbedaan subtipe katarak pada penderita katarak dengan diabetes mellitus dan non-diabetes mellitus.
|