POPULASI TIKUS SEBAGAI FAKTOR RISIKO KEJADIAN LEPTOSPIROSIS DI KOTA YOGYAKARTA

*253 Leptospirosis merupakan masalah kesehatan masyarakat yang paling tersebar luas di dunia. Leptospirosis adalah penyakit zoonosis yang disebabkan oleh bakteri Leptospira sp, menular kepada manusia lewat kontak dengan urin hewan dan lingkungan yang terkontaminasi bakteri Leptospira. Tikus sebagai...

Full description

Main Author: NOVA ENENDAR
Format: Skripsi S1
Language: Bahasa Indonesia
Published: FKU 15 UMY 253 2015
Subjects:
Online Access: http://oaipmh-jogjalib.umy.ac.idkatalog.php?opo=lihatDetilKatalog&id=57474
PINJAM
id oai:lib.umy.ac.id:57474
recordtype oai_dc
spelling oai:lib.umy.ac.id:574742021-06-16T13:07:05ZPOPULASI TIKUS SEBAGAI FAKTOR RISIKO KEJADIAN LEPTOSPIROSIS DI KOTA YOGYAKARTANOVA ENENDAR*253 Leptospira, Lingkungan, Biotik*253 Leptospirosis merupakan masalah kesehatan masyarakat yang paling tersebar luas di dunia. Leptospirosis adalah penyakit zoonosis yang disebabkan oleh bakteri Leptospira sp, menular kepada manusia lewat kontak dengan urin hewan dan lingkungan yang terkontaminasi bakteri Leptospira. Tikus sebagai reservoir utama dalam penularan Leptospirosis. Kasus Leptospirosis di Provinsi DIY pada tahun 2011 menempati rangking tertinggi di Indonesia. Populasi tikus memiliki keterkaitan dengan kejadian Leptospirosis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui populasi tikus sebagai faktor risiko kejadian Leptospirosis di Kota Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan desain penelitian case control. Jumlah responden pada penelitian ini sebanyak 120 responden, dengan kriteria 60 responden sebagai kasus dan 60 responden sebagai kontrol. Kasus adalah penderita Leptospirosis yang dilaporkan di Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta pada tahun 2011-2013, sedangkan kontrol adalah tetangga penderita yang bukan penderita Leptospirosis di Kota Yogyakarta tahun 2011-2013 namun mirip dengan kriteria kelompok kasus berdasarkan umur, jenis kelamin, dan pekerjaan. Pengambilan data dilakukan dengan cara wawancara langsung dengan menggunakan kuesioner kepada responden penelitian. Kemudian data dianalisis dengan SPSS 15.0 secara univariat dan bivariat menggunakan chi-square. Berdasarkan hasil analisis bivariat diperoleh p>0,05, dengan Odd Ratio=1,72 dan Confidence Interval 95%=0,833-3,582. Hal ini menunjukkan bahwa populasi tikus sebagai faktor risiko kejadian Leptospirosis di Kota Yogyakarta. Seseorang yang di rumahnya terdapat >5 ekor tikus akan menyebabkan seseorang terserang Leptospirosis sebesar 1,72 kali dibandingkan dengan orang yang rumahnya terdapat tikus <5 ekorFKU 15 UMY 2532015Skripsi S138 HalSKR FKIK 253Bahasa Indonesiahttp://oaipmh-jogjalib.umy.ac.idkatalog.php?opo=lihatDetilKatalog&id=57474
institution Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
collection Perpustakaan Yogyakarta
language Bahasa Indonesia
topic *253 Leptospira, Lingkungan, Biotik
spellingShingle *253 Leptospira, Lingkungan, Biotik
NOVA ENENDAR
POPULASI TIKUS SEBAGAI FAKTOR RISIKO KEJADIAN LEPTOSPIROSIS DI KOTA YOGYAKARTA
description *253 Leptospirosis merupakan masalah kesehatan masyarakat yang paling tersebar luas di dunia. Leptospirosis adalah penyakit zoonosis yang disebabkan oleh bakteri Leptospira sp, menular kepada manusia lewat kontak dengan urin hewan dan lingkungan yang terkontaminasi bakteri Leptospira. Tikus sebagai reservoir utama dalam penularan Leptospirosis. Kasus Leptospirosis di Provinsi DIY pada tahun 2011 menempati rangking tertinggi di Indonesia. Populasi tikus memiliki keterkaitan dengan kejadian Leptospirosis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui populasi tikus sebagai faktor risiko kejadian Leptospirosis di Kota Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan desain penelitian case control. Jumlah responden pada penelitian ini sebanyak 120 responden, dengan kriteria 60 responden sebagai kasus dan 60 responden sebagai kontrol. Kasus adalah penderita Leptospirosis yang dilaporkan di Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta pada tahun 2011-2013, sedangkan kontrol adalah tetangga penderita yang bukan penderita Leptospirosis di Kota Yogyakarta tahun 2011-2013 namun mirip dengan kriteria kelompok kasus berdasarkan umur, jenis kelamin, dan pekerjaan. Pengambilan data dilakukan dengan cara wawancara langsung dengan menggunakan kuesioner kepada responden penelitian. Kemudian data dianalisis dengan SPSS 15.0 secara univariat dan bivariat menggunakan chi-square. Berdasarkan hasil analisis bivariat diperoleh p>0,05, dengan Odd Ratio=1,72 dan Confidence Interval 95%=0,833-3,582. Hal ini menunjukkan bahwa populasi tikus sebagai faktor risiko kejadian Leptospirosis di Kota Yogyakarta. Seseorang yang di rumahnya terdapat >5 ekor tikus akan menyebabkan seseorang terserang Leptospirosis sebesar 1,72 kali dibandingkan dengan orang yang rumahnya terdapat tikus <5 ekor
format Skripsi S1
author NOVA ENENDAR
author_sort NOVA ENENDAR
title POPULASI TIKUS SEBAGAI FAKTOR RISIKO KEJADIAN LEPTOSPIROSIS DI KOTA YOGYAKARTA
title_short POPULASI TIKUS SEBAGAI FAKTOR RISIKO KEJADIAN LEPTOSPIROSIS DI KOTA YOGYAKARTA
title_full POPULASI TIKUS SEBAGAI FAKTOR RISIKO KEJADIAN LEPTOSPIROSIS DI KOTA YOGYAKARTA
title_fullStr POPULASI TIKUS SEBAGAI FAKTOR RISIKO KEJADIAN LEPTOSPIROSIS DI KOTA YOGYAKARTA
title_full_unstemmed POPULASI TIKUS SEBAGAI FAKTOR RISIKO KEJADIAN LEPTOSPIROSIS DI KOTA YOGYAKARTA
title_sort populasi tikus sebagai faktor risiko kejadian leptospirosis di kota yogyakarta
physical 38 Hal
publisher FKU 15 UMY 253
publishDate 2015
url http://oaipmh-jogjalib.umy.ac.idkatalog.php?opo=lihatDetilKatalog&id=57474
isbn SKR FKIK 253
_version_ 1702749793143488512
score 14.79448