DAYA ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN SIRIH MERAH (Piper crocatum) TERHADAP BAKTERI Enterococcus faecalis SEBAGAI BAHAN MEDIKAMEN SALURAN AKAR DENGAN METODE DILUSI
*288 Perawatan saluran akar adalah perawatan yang dilakukan dengan mengangkat jaringan pulpa yang telah terinfeksi dari kamar pulpa dan saluran akar. Salah satu tahap yang penting yaitu sterilisasi dimana dibutuhkan bahan medikamen yang paling efektif dan biokompatibel. Daun sirih merah (Pipper croc...
Main Author: | Aditya Yuliasanti |
---|---|
Format: | Skripsi S1 |
Language: | Bahasa Indonesia |
Published: |
FKU 15 UMY 288
2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://oaipmh-jogjalib.umy.ac.idkatalog.php?opo=lihatDetilKatalog&id=57847 |
id |
oai:lib.umy.ac.id:57847 |
---|---|
recordtype |
oai_dc |
spelling |
oai:lib.umy.ac.id:578472021-06-16T13:07:07ZDAYA ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN SIRIH MERAH (Piper crocatum) TERHADAP BAKTERI Enterococcus faecalis SEBAGAI BAHAN MEDIKAMEN SALURAN AKAR DENGAN METODE DILUSIAditya Yuliasanti*288 Perawatan saluran akar, Sirih merah, Enterococcus faecalis, metode dilusi*288 Perawatan saluran akar adalah perawatan yang dilakukan dengan mengangkat jaringan pulpa yang telah terinfeksi dari kamar pulpa dan saluran akar. Salah satu tahap yang penting yaitu sterilisasi dimana dibutuhkan bahan medikamen yang paling efektif dan biokompatibel. Daun sirih merah (Pipper crocatum) diyakini mempunyai banyak kandungan antibakteri seperti alkaloid, flavonoid, saponin dan tannin. Enterococcus faecalis adalah salah satu bakteri yang memiliki resistensi serta paling sering ditemukan pada infeksi saluran akar. Kemampuan dari bakteri ini dapat mengadakan kolonisasi yang baik dan dapat bertahan dalam saluran akar. Desain penelitian ini dilakukan secara eksperimental laboratorium in vitro untuk mengetahui daya antibakteri ekstrak daun sirih merah (Pipper crocatum) terhadap bakteri Enterococcus faecalis. Metode yang digunakan yaitu dilusi tabung untuk menentukan Kadar Hambat Minimum (KHM) dan Kadar Bunuh Minimum (KBM). Konsentrasi ekstrak yang digunakan yaitu 10%, 15%, 20%, 25% dan 30%. Uji dilusi memperlihatkan kejernihan yang terlihat pada larutan konsentrasi 20%. Pada pengolesan cakram diamati tidak adanya pertumbuhan bakteri yaitu pada konsentrasi 25 %. Berdasar hasil tersebut diperoleh kesimpulan bahwa KHM sebesar 20% dan KBM 25%.FKU 15 UMY 2882015Skripsi S159 halSKR FKIK 288Bahasa Indonesiahttp://oaipmh-jogjalib.umy.ac.idkatalog.php?opo=lihatDetilKatalog&id=57847 |
institution |
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta |
collection |
Perpustakaan Yogyakarta |
language |
Bahasa Indonesia |
topic |
*288 Perawatan saluran akar, Sirih merah, Enterococcus faecalis, metode dilusi |
spellingShingle |
*288 Perawatan saluran akar, Sirih merah, Enterococcus faecalis, metode dilusi Aditya Yuliasanti DAYA ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN SIRIH MERAH (Piper crocatum) TERHADAP BAKTERI Enterococcus faecalis SEBAGAI BAHAN MEDIKAMEN SALURAN AKAR DENGAN METODE DILUSI |
description |
*288 Perawatan saluran akar adalah perawatan yang dilakukan dengan mengangkat jaringan pulpa yang telah terinfeksi dari kamar pulpa dan saluran akar. Salah satu tahap yang penting yaitu sterilisasi dimana dibutuhkan bahan medikamen yang paling efektif dan biokompatibel. Daun sirih merah (Pipper crocatum) diyakini mempunyai banyak kandungan antibakteri seperti alkaloid, flavonoid, saponin dan tannin. Enterococcus faecalis adalah salah satu bakteri yang memiliki resistensi serta paling sering ditemukan pada infeksi saluran akar. Kemampuan dari bakteri ini dapat mengadakan kolonisasi yang baik dan dapat bertahan dalam saluran akar.
Desain penelitian ini dilakukan secara eksperimental laboratorium in vitro untuk mengetahui daya antibakteri ekstrak daun sirih merah (Pipper crocatum) terhadap bakteri Enterococcus faecalis. Metode yang digunakan yaitu dilusi tabung untuk menentukan Kadar Hambat Minimum (KHM) dan Kadar Bunuh Minimum (KBM). Konsentrasi ekstrak yang digunakan yaitu 10%, 15%, 20%, 25% dan 30%. Uji dilusi memperlihatkan kejernihan yang terlihat pada larutan konsentrasi 20%. Pada pengolesan cakram diamati tidak adanya pertumbuhan bakteri yaitu pada konsentrasi 25 %. Berdasar hasil tersebut diperoleh kesimpulan bahwa KHM sebesar 20% dan KBM 25%. |
format |
Skripsi S1 |
author |
Aditya Yuliasanti |
author_sort |
Aditya Yuliasanti |
title |
DAYA ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN SIRIH MERAH (Piper crocatum) TERHADAP BAKTERI Enterococcus faecalis SEBAGAI BAHAN MEDIKAMEN SALURAN AKAR DENGAN
METODE DILUSI |
title_short |
DAYA ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN SIRIH MERAH (Piper crocatum) TERHADAP BAKTERI Enterococcus faecalis SEBAGAI BAHAN MEDIKAMEN SALURAN AKAR DENGAN
METODE DILUSI |
title_full |
DAYA ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN SIRIH MERAH (Piper crocatum) TERHADAP BAKTERI Enterococcus faecalis SEBAGAI BAHAN MEDIKAMEN SALURAN AKAR DENGAN
METODE DILUSI |
title_fullStr |
DAYA ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN SIRIH MERAH (Piper crocatum) TERHADAP BAKTERI Enterococcus faecalis SEBAGAI BAHAN MEDIKAMEN SALURAN AKAR DENGAN
METODE DILUSI |
title_full_unstemmed |
DAYA ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN SIRIH MERAH (Piper crocatum) TERHADAP BAKTERI Enterococcus faecalis SEBAGAI BAHAN MEDIKAMEN SALURAN AKAR DENGAN
METODE DILUSI |
title_sort |
daya antibakteri ekstrak daun sirih merah (piper crocatum) terhadap bakteri enterococcus faecalis sebagai bahan medikamen saluran akar dengan
metode dilusi |
physical |
59 hal |
publisher |
FKU 15 UMY 288 |
publishDate |
2015 |
url |
http://oaipmh-jogjalib.umy.ac.idkatalog.php?opo=lihatDetilKatalog&id=57847 |
isbn |
SKR FKIK 288 |
_version_ |
1702749861970968576 |
score |
14.79448 |