Summary: |
*135 Skripsi ini menganalisis sebuah lirik lagu Iwan Fals yang berjudul Bento dan Bongkar dari album Swami. Kebanyakan masyarakat Indonesia menganggap kata Bento sebagai benci Soeharto atau Benteng Tomi, akan tetapi hal tersebut hanya suatu anggapan yang salah. Dikarenakan Iwan Fals sendiri mengatakan kata Bento tersebut berasal dari nama Ayam kesayangannya.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualaitatif deskriptif. Penelitian dalam lirik lagu Bento dan Bongkar menggunakan analisis wacana kritis yang dimiliki oleh Norman Fairclough dengan menggunakan tiga model analisis yaitu teks sebagai penataan linguistik, praktik wacana sebagai produksi teks dan konsumsi teks, dan praktik sosial budaya sebagai konteks sosial yang terjadi dalam suatu kelompok masyarakat.
Analisis ini terfokus pada kata-kata dan sosial budaya yang mengandung representasi nasionalisme dalam lirik lagu Bento dan Bongkar. Kedua lirik lagu ini mempunyai maksud dan tujuan untuk memberikan suatu gambaran sosial yang tejadi pada jaman orde baru, yang mana pada jaman tersebut banyaknya kasus HAM dan penindasan terhadap masyarakat yang dilakukan oleh para penguasa. Adapun representasi nasionalisme yang terdapat didalam kedua lirik lagu ini adalah menyadarkan para penguasa untuk tidak berbuat sewenang-wenang terhadap masyarakat, dan penguasa harus bertindak adil dalam memimpin suatu kelompok atau Negara.
|