REPRESENTASI IDENTITAS ETNIS JAWA DALAM SERIAL ANIMASI (Analisis Semiotik Identitas Etnis Jawa dalam Serial Animasi Keluarga Somat)

*176 Etnis Jawa yang menempati posisi mayoritas di Indonesia sering kali ditampilkan media sebagai etnis yang unggul atau pun memiliki sifat-sifat yang baik. Terlebih lagi kontruksi media terhadap etnis Jawa ketika masa Orde Baru berlangsung yang menempatkan budaya Jawa sebagai budaya Orde Baru. Ter...

Full description

Main Author: Rona Rizkhy Bunga Chasana
Format: Skripsi S1
Language: Bahasa Indonesia
Published: ILKOM 15 UMY 176 2015
Subjects:
Online Access: http://oaipmh-jogjalib.umy.ac.idkatalog.php?opo=lihatDetilKatalog&id=58138
PINJAM
Summary: *176 Etnis Jawa yang menempati posisi mayoritas di Indonesia sering kali ditampilkan media sebagai etnis yang unggul atau pun memiliki sifat-sifat yang baik. Terlebih lagi kontruksi media terhadap etnis Jawa ketika masa Orde Baru berlangsung yang menempatkan budaya Jawa sebagai budaya Orde Baru. Terlihat berbeda dari konstruksi media sebelumnya, serial animasi Keluarga Somat kerap menampilkan etnis Jawa sebagai puncak komedi yang seolah patut ditertawakan. Penelitian ini, dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana identitas etnis Jawa direpresentasikan dalam serial animasi Keluarga Somat. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan metode analisis semiotika model Roland Barthes untuk mengetahui tanda-tanda yang terkandung dalam serial animasi Keluarga Somat melalui dua tahap signifikasi dan mengungkap mitos yang ada. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa serial animasi Keluarga Somat menampilkan etnis Jawa yang inferior terhadap etnis Tionghoa. Dalam beberapa episodenya diperlihatkan etnis Jawa yang kolot, kelas bawah, follower, dan mudah dimanfaatkan. Namun, beberapa stereotip mengenai etnis Tionghoa tetap masih ditampilkan seperti bermata sipit dan pelit. Kemudian, identitas etnis Jawa dalam keluarga diperlihatkan relasi antar anggota keluarga yang tidak lagi kaku dengan adanya perubahan cara berinteraksi yang cenderung demokratis. Seorang istri ditampilkan berani dalam bertindak, terlihat tidak lemah, dan sangat dibutuhkan. Namun, konstruksi istri yang bekerja pada ranah domestik juga masih diperlihatkan. Kemudian, kakak laki-laki diperlihatkan tidak lagi menjadi pahlawan bagi adik perempuannya.
Physical Description: 124 hal
ISBN: SKR FISIP 176