Analisis Simpang Prioritas Pasar Induk dan Sayur Gemah Rimpah, Pasar Sentral Umum Ambarketawang, dan Pasar Gamping

*101 Jalan Wates KM 5 adalah sebuah jalan Kolektor yang menjadi akses dari jalur selatan pulau Jawa. Di jalan Wates KM sendiri terdapat tiga pasar yang saling berdekatan, yaitu pasar Induk Buah dan Sayur Gemah Ripah, Pasar Sentral Umum Ambarketawang, dan Pasar Gamping. Sehingga membentuk sebuah simp...

Full description

Main Author: Muhammad Fajri
Format: Skripsi S1
Language: Bahasa Indonesia
Published: FTM 15 UMY 101 2015
Subjects:
Online Access: http://oaipmh-jogjalib.umy.ac.idkatalog.php?opo=lihatDetilKatalog&id=58420
PINJAM
Summary: *101 Jalan Wates KM 5 adalah sebuah jalan Kolektor yang menjadi akses dari jalur selatan pulau Jawa. Di jalan Wates KM sendiri terdapat tiga pasar yang saling berdekatan, yaitu pasar Induk Buah dan Sayur Gemah Ripah, Pasar Sentral Umum Ambarketawang, dan Pasar Gamping. Sehingga membentuk sebuah simpang 4 tak bersinyal. Lalu lintas di sekitarnya tumpang tindih dengan aktivitas pasar sehingga sangat dimungkinkan mengganggu lalu lintas.Pada tahun 2012 jalan Wates KM 5, di depan pasar Gamping adalah sebuah jalan 2 lajur yang tidak memiliki median. Ke timur 40 meter dari lokasi penelitian adalah sebuah simpang 4 tak bersinyal. Setelah dianalisis pada saat itu derajat kejenuhannya mencapai 1,17. Setelah di evaluasi, lokasi tersebut ditutup dengan memasang median hingga 40 meter ke barat untuk mengalirkan arus lalu lintas yang sudah macet. Untuk menunjang tugas akhir ini diperlukan data primer dan data skunder. Untuk data primer sendiri diambil langsung dilapangan dengan melakukanan survei kendaraan yang dilakukan selama 2 hari, yaitu pada hari Senin 23 maret 2015 untuk survei pada awal pekan dan hari Ahad 29 maret 2015 untuk survei pada akhir pekan.sementara untuk data skunder diambil dari instansi instansi yang berkaitan dengan pengamatan yang dilakukan. Setelah dianalisis, jalan Wates KM 5 hanya memiliki derajat kejenuhan hanya memiliki derajat kejenuhan 0,678, hal ini dapat dinilai aman, namun pertumbuhan lalu lintas di jalan Wates KM 5 sangat tinggi. Terutama pada jalan utama arah Yogyakarta sebesar 8,78% dan arah Wates sebesar 9,53%. Hambatan samping pada jalan Wates KM 5 dinilai tinggi, terutama dari adanya bis yang berhenti pada lengan B. Dengan pertumbuahn lalu lintas yang tinggi, disertai hambatan samping yang tinggi pula, pada prediksi tahun 2020, simpang 4 tak bersinyal di jalan Wates KM 5 menunjukan derajat kejenuhan mencapai 1,028, dinilai sudah mengalami kemacetan parah karena melebihi angka 0,85.
Physical Description: 79 hlm
ISBN: SKR FT 101