Summary: |
*324 Leptospirosis merupakan penyakit yang ditularkan dari hewan kepada manusia yang dapat menyebabkan kematian apabila tidak segera ditangani. Prevalensi kasus leptospirosis di DI. Yogyakarta mengalami fluktuasi setiap tahunnya dan Kabupaten Bantul sebagai wilayah dengan angka kejadian leptospirosis tertinggi. Salah satu upaya penanggulangan leptospirosis adalah dengan pendidikan kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh penyuluhan leptospirosis terhadap tingkat pengetahuan warga tentang leptospirosis di Dusun Nogosari 1 Wukirsari Imogiri Bantul.
Penelitian ini menggunakan desain quasi-experimental dengan pre-post with control group. Populasi pada penelitian ini adalah 140 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan 74 responden yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Responden dibagi menjadi 37 orang kelompok kontrol dan 37 orang eksperimen. Kelompok eksperimen mendapatkan penyuluhan tentang leptospirosis. Data diperoleh dengan kuesioner pengetahuan peneliti yang valid (r=0,423) dan reliabel (r=0,952). Data dianalisis dengan menggunakan uji Paired t-test dan Wilcoxon serta uji Mann-Whitney.
Hasil uji Paired t-test pengetahuan pada kelompok kontrol diperoleh nilai p-value (0,102 > 0,05), sedangkan hasil uji Wilcoxon pada kelompok intervensi diperoleh nilai p-value (0,000 < 0,05). Berdasarkan hasil uji statistik Mann Whitney pada kelompok kontrol dan intervensi diperoleh p-value 0,000 (p ≤ 0,05), maka HO ditolak. Selain itu terdapat selisih mean pada kelompok intervensi saat pre-test dan post-test sebanyak 5,79, sedangkan selisih mean pada kelompok kontrol sebanyak 0,35. Hal ini menunjukkan bahwa penyuluhan leptospirosis efektif meningkatkan tingkat pengetahuan warga tentang leptospirosis.
|