| Summary: |
*327 asing lagi, yang ditandai dengan buang air besar lunak atau encer, lebih dari tiga kali dalam satu hari. Diare sering dialami pada balita usia kurang dari lima tahun dan mempunyai dampak buruk apabila tidak ditangani dengan baik, seperti dehidrasi, malnutrisi, bahkan dampak yang paling buruk adalah kematian. Dari dampak diare tersebut ada langkah pencegahan dan penatalaksanaan untuk diare. Disini peran orangtua terutama ibu yang lebih dekat dengan anak, maka dari itu perlunya sikap dari ibu untuk melakukan langkah pencegahan dan penatalaksanaan diare yang benar.
Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh edukasi penatalaksanaan diare berdasarkan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) terhadap sikap ibu dalam penatalaksanaan diare di Kecamatan Danurejan Yogyakarta. Metode yang digunakan adalah quasi experimen dengan rancangan non equivalent control grup. Sampel pada penelitian ini berjumlah 68 ibu dengan balita berusia ≤ 5 tahun dan dengan menggunakan teknik total sampling. Responden kelompok eksperimen 29 ibu dan kelompok kontrol 39 ibu. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner dengan skala likert, dengan analisis wilcoxon dan mann-whitney.
Hasil penelitian menunjukkan sikap ibu setelah diberikan edukasi penatalaksanaan diare berbeda signifikan dengan nilai p < 0.000. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh edukasi terhadap sikap ibu dalam penatalaksanaan diare pada balita. Dari hasil tersebut, petugas kesehatan diharapkan mempertimbangkan pemberian pemberian edukasi yang lebih lanjut untuk penatalaksanaan diare balita
|