Summary: |
*411 Perubahan akibat proses penuaan menyebabkan lansia rentan mengalami masalah kesehatan, salah satunya adalah depresi. Prevalensi depresi pada usia lanjut umumnya adalah 25–50% dan mencapai 2–44% di komunitas. Salah satu upaya penanggulangan depresi yang dapat dilakukan adalah dengan terapi senam latih otak.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh senam latih otak terhadap tingkat depresi pada lansia. Jenis penelitian ini adalah quasy eksperiment pretest posttest with control group design. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling sebanyak 32 orang dan sudah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Sampel penelitian ini dibagi menjadi 2 kelompok yaitu, 16 orang kelompok kontrol dan 16 orang kelompok intervensi. Intervensi yang diberikan 3 kali perminggu dalam 3 minggu. Untuk membandingkan tingkat depresi responden sebelum dan sesudah dilakukan senam latih otak menggunakan Geriatric Depression Scale (GDS) Short form yang dianalisis dengan uji Mann Whitney.
Berdasarkan hasil uji statistik Mann Whitney pada kelompok kontrol dan intervensi diperoleh p value 0.000 (α ≤ 0,05), maka H0 ditolak. Selain itu terdapat selisih mean pada kelompok intervensi saat pretest dan posttest sebanyak -2.94 poin, sedangkan selisih mean pada kelompok kontrol sebanyak 0.37 poin. Hal ini menunjukan bahwa senam latih secara signifikan memberikan pengaruh otak terhadap tingkat depresi lansia.
|