Studi Analisis Perhitungan Potensi Energi Biogas Dari Pembusukan Buah Untuk Pembangkit Listrik di Pasar Induk Buah Giwangan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

*113 Pertumbuhan pembangkit listrik meningkat seiring dengan bertambahnya permintaan energi listrik. Saat ini upaya pembangkitan listrik sebagian besar masih menggunakan bahan bakar fosil yang tidak dapat diperbaharui dan tidak ramah lingkungan. Padahal potensi sumber energi terbarukan yang terse...

Full description

Main Author: Arif Nuril Anwar
Format: Skripsi S1
Language: Bahasa Indonesia
Published: FTE 15 UMY 113 2015
Subjects:
Online Access: http://oaipmh-jogjalib.umy.ac.idkatalog.php?opo=lihatDetilKatalog&id=58582
PINJAM
Summary: *113 Pertumbuhan pembangkit listrik meningkat seiring dengan bertambahnya permintaan energi listrik. Saat ini upaya pembangkitan listrik sebagian besar masih menggunakan bahan bakar fosil yang tidak dapat diperbaharui dan tidak ramah lingkungan. Padahal potensi sumber energi terbarukan yang tersedia sangat melimpah namun hingga kini belum tergarap secara optimal. Salah satu sumber energi terbarukan tersebut adalah sampah. Pemanfaatan sumber energi terbarukan dan peralatan konversinya semakin variatif. Sampah pasar sebagai sumber masalah kebersihan, dapat ditinjau sebagai sumber energi alternatif dengan teknologi yang ramah lingkungan baik proses maupun produknya. Proses penguraiannya yang diarahkan menjadi biogas menjadikan proses ini menghasilkan energi alternatif sekaligus mengurangi volume sampah organik. Salah satu pasar yang menghasilkan sampah terbanyak yaitu pasar Giwangan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang memproduksi sampah buah busuk sebanyak 6 ton perhari. Maka analisis pemanfaatan sumber energi sampah buah busuk di perlukan untuk mengetahui seberapa besar energi listrik yang dapat dihasilkan dari sampah buah busuk di pasar Giwangan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan estimasi penggunaan energi untuk lingkungan pasar. Salah satu cara untuk memanfaatkan sumber energi sampah buah yaitu dengan menggunakan teknologi terbaru yaitu pembangkit listrik tenaga biogas sampah, dengan menerapkan metode anaerobic digesting yaitu metode yang digunakan untuk menghasilkan gas metana secara alami dengan bantuan bakteri Greenphoskko. Proses pembentukan gas metana terjadi secara alami didalam biodigester selama 7 hari, gas metana itulah yang akan dimanfaatkan sebagai bahan bakar generator set bioelektrik. Tahapan roses produksi gas metana mulai dari pengambilan sampah buah busuk hingga menghasilkan gas metana yang digunakan untuk menghasilkan energi listrik, diperlukan beberapa komponen alat yaitu mesin pencacah sampah, bak penampung, biodigester, gas holder, purifikasi dan generator set bioelektrik. Berdasarkan jumlah sampah buah busuk yang ada di pasar Giwangan sebanyak 6 ton perhari maka dihasilkan Vg ( Volume gas holder ) sebesar 244,44 m3. Gas yang dihasilkan dari gas holder, 70 % merupakan ga metan murni , jadi jika volume gas holder sebesar 244,44 m3 maka potensi energi gas metana murni sebesar 171,108 m3. Jumlah tersebut dapat dikonversikan menjadi energi listrik sebesar 804,2076 kWh dengan daya sebesar 33,50 kW.
Physical Description: 67 hlm
ISBN: SKR FT 113