| Summary: |
*334 Diare merupakan suatu keadaan dimana seseorang yang buang air besarnya tidak normal atau bentuk tinja melembek sampai mencair dan bertambahnya frekuensi buang air besar lebih banyak biasanya. Diare yang tidak dilakukan penanganan dapat menyebabkan dampak pada balita yaitu dehidrasi, kurang gizi, dan syok hipovolemi. Keberhasilan upaya penanganan diare didukung oleh banyak faktor salah satunya peran keluarga terutama peran ibu karena ibu sosok yang pertama dekat dengan anak. Keberhasilan ibu dalam melakukan perawatan diare dipengaruhi oleh faktor pengetahuan dan keterampilan ibu.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh edukasi penatalaksanaan diare berdasarkan manajemen terpadu balita sakit (MTBS) terhadap perilaku ibu dalam penatalaksanaan diare di kecamatan danurejan Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode Quasy experimental with pre-post test control group design. Responden pada penelitian ini berjumlah 68 ibu yang mempunyai balita usia ≤ 5 tahun, teknik pengambilan sampelnya adalah total sampling, responden terbagi menjadi kelompok eksperimen 29 responden dan kontrol 39 responden. Instrument yang digunakan adalah kuisioner dengan jawaban ya atau tidak dengan analisis data menggunakan uji Wilcoxon test dan Mann-whitney test.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat perilaku ibu tentang perawatan diare signifikan berbeda setelah diberikan paket edukasi dengan nilai p<0.05. kesimpulan dari penelitian ini adalah ada pengaruh edukasi penatalaksaan diare berdasarkan (MTBS) terhadap tingkat perilaku ibu dalam penatalaksanaan awal balita diare. Berdasarkan hasil tersebut, maka disarankan agar pelayanan kesehatan memberikan edukasi tentang penataksanaan diare di rumah.
|